MAKALAH
TELAAH PAI III MADRASAH ALIYAH KELAS XI
MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah PAI III
Dosen : Drs. Abdur Rozaq As-Sowy
Disusun Oleh :
1.
Abdul Habib Rifa’i NIM
141310003092
2.
Anis Ma’rifah NIM
141310003076
3.
Nurmauji Zuliana NIM 141310003030
4.
Mubarikatun Najah NIM
141310003024
KELAS / SEMESTER : A1 / 4
KELOMPOK :
11
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA
Alamat:
Jln. Taman Siswa, No. 09,
Pekeng, Tahunan, Jepara, 59427
2016
MAKALAH LENGKAP KLIK BAWAH
KUMPULAN MAKALAH LENGKAP
KUMPULAN MAKALAH LENGKAP
BAB II
DISKRIPSI KURIKULUM
1.
Identitas Materi
Satuan
Pendidikan : Madrasah Aliyah (MA)
Kelas : XI
Semester : Ganjil dan Genap
Program Study : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Jumlah
Pertemuan : 2x (Semester I dan
Semester II)
2.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Semester I
Kopetensi Inti
|
Kompetensi Dasar
|
1. Menerima
dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
|
1.1
Menganalisis proses lahirnya Bani
Umayyah di Damaskus.
1.2
Memahami fase-fase pemerintahan
dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
1.3
Menceritakan proses berdirinya
dinasti Bani Umayyah.
1.4
Membuat sinopsis tentang fase
pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
|
2. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsive dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menetapkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
|
2.1
Mengidentifikasi
keberhasilan-keberhasilan yang dicapai pada Bani Umayyah di Damaskus.
2.2
Menganalisis perkembangan
peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Damaskus.
2.3
Memetakan
keberhasilan-keberhasilan yang dicapai pada masa Bani Umayyah di Damaskus.
2.4
Mempresentasikan mengenai
perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa Bani Umayyah di
Damaskus.
|
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
|
3.1
Memahami pusat-pusat peradaban
Islam pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus.
3.2
Mengidentifikasi
peninggalan-peninggalan peradaban Islam masa pemerintahan Bani Umayyah.
3.3
Memaparkan pusat-pusat peradaban
Islam pada masa pemerintahan Bani Umayyah Damaskus.
3.4
Membuat peta konsep mengenai
peninggalan-peninggalan peradaban Islam masa pemerintahan Bani Umayyah.
|
4. Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
|
4.1
Menganalisis proses lahirnya Bani
Umayyah di Damaskus.
4.2
Memahami fase-fase pemerintahan
dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
4.3
Menceritakan proses berdirinya
dinasti Bani Umayyah.
4.4
Membuat sinopsis tentang fase
pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
|
Semester II
Kompetensi Inti
|
Kompetensi Dasar
|
1. Menerima
dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
|
1.1
Menganalisis
proses lahirnya Bani Abbasiyah.
1.2
Memahami
fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyah.
1.3
Menceritakan
proses berdirinya Bani Abbasiyah.
1.4
Membuat
sinopsis tentang fase pemerintahan Bani Abbasiyah.
|
2. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsive dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menetapkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
|
2.1
Memahami karakteristik umum sistem
pemerintahan Bani Abbasiyah.
2.2
Mendeskripsikan
keberhasilan-keberhasilan pada masa Abbasiyah di Baghdad.
2.3
Memaparkan karakteristik umum
sistem pemerintahan Bani Abbasiyah.
2.4
Memetakan
keberhasilan-keberhasilan yang dicapai pada masa Bani Abbasiyah.
|
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
|
3.1
Mendeskripsikan perkembangan
peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah.
3.2
Mengidentifikasi pusat-pusat
peradaban Islam masa pemerintahan Abbasiyah.
3.3
Mempresentasikan mengenai
perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa Bani Abbasiyah.
3.4
Memaparkan pusat-pusat peradaban
Islam pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah.
|
4. Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
|
4.1
Menganalisis faktor-faktor
penyebab runtuhnya Bani Abbasiyah.
4.2
Memetakan faktor-faktor penyebab
kemunduran dan runtuhnya Bani Abbasiyah.
|
3.
Tujuan Pembelajaran
dan Materi Pembelajaran
Semester I
SK : Memahami Sejarah Perkembangan
Islam pada Masa Bani Umayyah I di Damaskus.
Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa diharapkan dapat
menjelaskan latar belakang berdirinya Bani Umayyah dengan benar.
2.
Siswa dapat menjelaskan
asal usul nama Umayyah sesuai sejarah.
3.
Siswa dapat menyebutkan
nama-nama pendiri dan khalifahnya.
4.
Siswa dapat menyebutkan
beberapa prestasi yang diraih para khalifah.
5.
Siswa dapat memahami
faktor-faktor keberhasilan dan kemunduran pada masa Bani Umayyah .
6.
Siswa dapat menjelaskan
wilayah penyebaran islam pada Bani umayyah.
7.
Siswa dapat menjelaskan
peranan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Rangkuman Materi
BAB I
Proses Lahir dan Fase-Fase Pemerintahan Bani Umayyah
a. Silsilah khalifah dinasti Bani
Umayyah I di Damaskus
b.
Proses lahirnya
dinasti Bani Umayyah I di Damaskus
Lahirnya Bani Umayyah 1 Damaskus tahun 40 hijriyah oleh Muawiyah bin Abi Sufyan di kota kecil Illiyat di wilayah
Yerussalem, diperkirakan oleh parapakar sejarahwan sebagai sabotase
terhadappemerintah Ali Bin abi Thalib dari pemerintahan terakhir khulafaurrasyidin.
c.
Fase-fase
pemerintahan dinasti Bani Umayyah I di Damaskus
1.
Fase berdiri atau fase pembentukan dan pembinaan
Dimulai dari berdirinya Bani Umayyah pada
tahun 40 H atau 662 M sampai masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik khalifah
ke-6 ketika Islam masuk Eropa atau Andalusia yang dibawa
oleh Thariq bin Ziad tahun 711M.
2. Fase kemajuan
Dimulai dari masa khalifah ke-7 Sulaiman bin
Abdul Malik sampai masa Umar bin Abdul Aziz khalifah yang ke-8 dari pemerintaha
Bani Umayyah 1 Damaskus.
3. Fase lemah sampai runtuh
Dimulai dari masa kekuasaan Yasid bin Abdul
Malik khalifah ke-9 yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan
sepertikeduakakaknya Walid dan Sulaiman.
BAB II
Khalifah-Khalifah yang Terkenal dan Kebijakan Pemerintah Bani
Umayyah I Di Damasakus
a.
14 Khalifah
Bani Umayyah yang berkuasa
No.
|
Khalifah
|
Tahun
|
1
|
Muawiyah bin Abu Sufyan (Muawiyah 1)
|
661-680 M
|
2
|
Yazid bin Muawiyah (Yazid 11)
|
680-683 M
|
3
|
Muawiyah bin Yazid
|
683-684 M
|
4
|
Marwan bin Hakam (Marwan 1)
|
684-685 M
|
5
|
Abdul Malik bin Marwan
|
685-705 M
|
6
|
Al Walid bin Abdul Malik (Al Walid 11)
|
705-715M
|
7
|
Sulaiman bin Abdul Malik
|
715-717 M
|
8
|
Umar bin Abdul Aziz (Umar II)
|
717-720 M
|
9
|
Yazid bin Abdul Malik(Yazid II)
|
720-724 M
|
10
|
Hisyam bin Abdul Malik
|
724-743 M
|
11
|
Al-Walid bin Yazid (Al walid II)
|
743-744 M
|
12
|
Yazid bin al-Walid (Yazid III)
|
744 M
|
13
|
Ibrahim bin al-Walid
|
744 M
|
14
|
Marwan bin Muhammad (Marwan III)
|
744-750 M
|
b.
Khalifah-khalifah
Bani Umayyah yang terkenal
Muwiyah bin Abi Sufyan.
Marwan bin Hakam.
Walid bin Abdul Malik.
Umar bin Abdul Aziz.
c.
Kebijakan-kebijakan
pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus
Kebijakan
pemerintahan Bani Umayyah I yang sangat berpengaruh pada perkembangan
islam Bani Umayyah I adalah pada saat Muawiyah bin Abi Sufyan
memerintah sebagai khalifah pertama, ia menetapkan beberpa kebijakannya:
1.
Memperluas wilayah islam di 3 wilayah yang rata-rata
subur : Afrika Utara, India dan Byantium.
2.
Membentuk departemen dan duta, tugasnya untuk mengirim
beberapa duta islam membawa misi islam kebeberapa wilayah: Cina, India,
Indonesia, Bukara, Tajikistan, Samarkan, Afrika Utara dan Andalusia.
3.
Mengangkat beberapa profesional dalam bidang administrasi
keuangan daro orang0orang Biyantium untuk dipekerjakan dipemerintahan islam.
Khalifah yang lainnya juga menetapkan beberapa kebijakan monumental pada
masa pemerintahannya, diantaranya
1. Pada masa pemerintahan Marwan bin Hakam, mata
uang ditetapkan sebagai alat resmi pemerintahan untuk barter atau alat tukar.
Sejarah mata uang pertama kali diciptakan didunia dan dijadikan alat tukar.
2. Pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan
semua pemberontak. Alhasil keadaan pemerintahan menjadi kondusif dan
perkembangan peradaban menjadi lancar.
3. Kebijakan untuk mengirim pasukan islam sebesar
12.000 pasukan ke Eropa atau Andalusia terjadi pada tahun 711 M oleh khalifah
al-Walid bin Abdul Malik, khalifah Bani Umayyah yang ke-6.
4. Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz
tahun 99-101 H, Umarmengeluarkan perintah kepada gubernur Madinah agarsegera
memerintahkan masyarakat islam yang ada di Madinah, Hijaz dan sekitarnya untuk
menghimpun, menyeleksi dan menyempurnakan hadis.
BAB III
Perkembangan Peradaban Bani Umayyah I Damaskus
a.
Proses
kodifikasi hadis masa khalifah Umar bin Abdul Aziz
Khalifah
Umar mengintruksi kepada gubernur Madinah agar segera mengumumkan pada
masyarakat umum tentang gerakan penghimpunan dan penyempurnaan hadis. Kebijakan
tersebut dilakukan kerena hadis telah diselewengkan dan telah bercampuk aduk
dengan ucapan-ucapan israiliyat, hadis difungsikan untuk menguatkan kedudukan
kelompok-kelompok tertentu seperti, Bani Umayyah, kelompok Khawarij dan
kelompok Syi’ah yang saling berebut membuat hadis-hadis untuk menguatkan
eksitensi kelompok masing-masing. Setelah gubernur Madinah diintruksi oleh
khalifah Umar bin Abdul Aziz, maka berangkatlah ia dengan sahabat-sahabat Nabi
dan beberapa thabi’in untuk mencari dan menyeleksi hadis-hadis Nabi. Mereka
mengembara sampai di wilayah-wilayah yang terdapat sumber hadis. Mereka mencari
dan mengejar informasi tentang keberadaan sebuah hadis hingga bertahun-tahun.
Diantara imam-imam hadis yang terkenal adalah Bukhari, Muslim, Nasa’i, Tirmizi,
Ahmad bin Hambal dan Daruqutni.
b.
Proses
perkembangan ilmu pengetahuan masa Bani Umayyah I
Proses
pengembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah dibagi menjadi 3 bidang
yaitu, bidang diniyah, bidang tarikh, dan bidang filsafat.
a)
Gerakan ilmu
agama, karena didorong oleh semangat agama yang sangat kuat pada saat itu.
b)
Gerakan
filsafat, karena ahli agama diakhir daulah Umayyah I terpaksa menggunakan
filsafat untuk menghadapi kaum Nasrani dan Yahudi.
c)
Gerakan
sejarah, karena ilmu-ilmu agama memerlukan riwayat.
c.
Peradaban yang
tumbuh pada masa Bani Umayyah I
Pengembangan budaya, filsafat dan ilmu pada masa Bani Umayyah I
difokuskan pada beberapa bidang diantaranya:
1.
Ilmu
Pengetahuan;
~
Ilmu Tafsir.
|
~
Ilmu Nahwu.
|
~
Ilmu Hadis.
|
~
Tarikh dan Geografi.
|
~
Ilmu Qira’at.
|
~
Seni Bahasa.
|
2.
Membentuk dan
menyempurkanan departemen-departemen pemerintahan
Departemen-departemen
yang dikembangkan adalah pekembangan departemen
dari masa sebelumnya (khulafaurrasyidin), diantaranya:
a.
Diwan Qadhil
Qudhah (fungsi dan tugasnya mirip dengan
departemen kehakiman) yang dipimpin oleh Qadhil Qudhah (ketua Mahkamah
Agung). Semua badan pengadilan atau badan lain yang ada hubungan dengan
kehakiman berada dibawah Diwan Qadhil Qudhah.
b.
Qudhah Al-Aqali
(hakim provinsi yang mengetuai pengadilan tinggi).
c.
Qudhah Al-Amsar
(hakim kota yang mengetuai pengadilan negeri al-Qadhau atau al-Hisbah).
d.
Al-Sulthah
al-Qadhaiyah, yaitu jabatan
kejaksaan. Di ibu kota Negara yang dipimpin oleh Al-Mudda’il Umumi
(jaksa agung), dan ditiap-tiap kota oleh Naib Umumi (jaksa).
Adapun
badan pengadilan terdiri dari 3 macam:
a.
Al-Qadhau, dengan hakimnya yang bergelar Al-Qadha’i. Tugasnya
mengurus perkara-perkara yang berhubungan dengan agama dan pada umumnya.
b.
Al-Hisbah, dengan hakimnya yang bergelar Al-Muhtasib. Tugasnya
menyelesaikan perkara-perkara yang berhubungan dengan masalah-masalah umum dan
tindak pidana yang memerlukan pengurusan Negara.
c.
An-Nadhar fil
Madhalim, dengan hakimnya yang bergelar Shahibul
atau Qadhil Madhalim. Tugasnya menyelesaikan perkara-perkara banding
dari kedua pengadilan pertama (Al-Qadhau dan Al-Hisbah).
Adapun
departemen yang lahir pada masa khulafaurrasyidin yang dikembangkan pada masa
Bani Umayyah adalah:
a.
An-Nidham Al-Idari (Organisasi Tata
Usaha Negara)
Untuk
kepentingan pelaksanaan tata usaha Negara dalam bidang pemerintahan, Bani
Umayyah membentuk suatu lembaga:
1. Al-Dawawin, untuk
mengurusi tata usaha pemerintah. Departemen-departemen tersebut ialah:
a)
Diwanul Kharraj (departemen pajak).
b)
Diwanul Rasail (departemen pos dan persuratan).
c)
Diwanul
Musytaghillat (departemen
kepentingan umum).
d)
Diwanul Khatim (departemen penyimpanan berkas dan dokumen).
2.
Al-Imarah ala
Al-Buldan (mahkamah islamiyah). Bani umayyah
membaginya menjadi beberapa wilayah, diantaranya:
a)
Hijaz, Yaman
dan Nejed.
b)
Irak Arab dan
Irak Ajam, Aman dan Bahrain, Karman dan Sajistan.
c)
Mesir dan
Saudan.
d)
Armenia, Azerbaijan,
dan Asia kecil.
e)
Afrika Utara,
Libia, Andalusia, Sisilia, dan Balyar.
3.
Barid (organisasi pos), pada zaman Muawiyah bin Abi Sufyan sampai pada
masa Abdul Malik bin Marwan.
4.
Syurthah (organisasi kepolisian).
b.
An-Nidham
Al-Mali (Organisasi Keuangan atau
Perekonomian Negara), meliputi:
1.
Al-Dharaib (kewajiban yang harus dibayar oleh warga Negara).
2.
Masharif Baitul
Mal (saluran uang keluar).
c.
An-NidhamAl-Harbi (Organisasi Ketentaraan).
d.
An-Nidham
Al-Qadhai (Organisasi Kehakiman).
e.
An-Nadhar fil
Madhalim (Pengadilan Tertinggi).
3.
Pusat-Puat
Peradaban Bani Umayyah I
Diantara
pusat-pusat peradaban Bani Umayyah I ada beberapa kota yang mengalami
perkembangan ilmu pengetahuan, diantaranya:
- Kufah - Kordova
- Bashrah - Granada
- Syiria - Mesir
- Andalusia - Kairawan
BAB IV
Masa Kelemahan Sampai Runtuhnya Bani Umayyah I Damaskus
a.
Faktor-Faktor
Penyebab Mundurnya Bani Umayyah I Damaskus
1.
Faktor Internal
Bani Umayyah I menggunakan sistem monarki (sistem turun
menurun) yang digunakan untuk peralihan kepemimpinan.
Figur khalifah yang lemah.
Hak istemewa bangsa Arab Suriah.
Pemerintahan yang tidak demokratis dan korup.
Persaingan antar suku.
2.
Faktor
Eksternal
Munculnya
kekuatan Abbasiyah, Persia dan kerajaan-kerajaan nasrani yang tidak puas akan
pemerintahan Bani Umayyah I dengan melakukan propaganda.
b.
Faktor-Faktor
Pemicu Munculnya Pemberontakan
Penyebab
terjadinya faktor pemicu pemberontakan masa Bani Umayyah I bermacam-macam, di
antaranya:
1.
Perebutan
kekuasaan
2.
Dendam
3.
Harta kekayaan
yang melimpah
c.
Kelebihan dan
Kekurangan Bani Umayyah I
1.
Kelebihan Bani
Umayyah I
~
Sikap berani
dan tegas dari beberapa khalifah, seperti Muawiyyah, Marwan, Abdul Malik, dan
Walid bin Abdul Malik.
~
Sikap adil,
jujur, dan religious dari khalifah Umar bin Abdul Aziz.
~
Pola
pengembangan budaya dengan pendekatan Arabisasi (arab oriented) yang
didukung oleh mayoritas masyarakat pada saat itu.
~
Sikap berani
berperang dari kaum Muslim yang menyebabkan mereka mendapatkan ghanimah
dan upeti.
2.
Kekurangan Bani
Umayyah I
~
Pemakaian
sistem monarki dalam sistem peralihan kekuasaan.
~
Banyak wilayak
baru yang ditaklukkan, tetapi tidak dibina secara intensif.
~
Banyak kasus
penyelewengan dalam istana, seperti korupsi dan nepotisme.
~
Pengangkatan dua
putra mahkota dalam satu tahun pemerintahan.
d.
Proses
Runtuhnya Bani Umayyah I Di Damaskus
Proses
runtuhnya Bani Umayyah I disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan.
Konflik-konflik politik antara pengikut Ali (Syiah) dengan
pengikut Muawiyyah.
Pertentangan etnis antar suku.
Sikap hidup mewah yang dijalankan oleh para khalifah.
Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh Abu Abbas Assafah.
Semester II
SK : Memahami Sejarah Perkembangan Islam
pada Masa Bani Abbasiyah.
Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa diharapkan dapat
menjelaskan latar belakang berdirinya Bani Abbasiyahdengan benar.
2.
Siswa dapat menjelaskan
asal usul nama Abbasiyah sesuai sejarah.
3.
Siswa dapat menyebutkan
nama-nama pendiri dan khalifahnya.
4.
Siswa dapat menyebutkan
beberapa prestasi yang diraih para khalifah.
5.
Siswa dapat memahami
faktor-faktor keberhasilan dan kemunduran pada masa Bani Umayyah .
6.
Siswa dapat menjelaskan
wilayah penyebaran Islam pada Bani umayyah.
7.
Siswa dapat menjelaskan
peranan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Rangkuman Materi
BAB V
Proses Lahirnya dan Fase-Fase Pemerintahan Bani Abbasiyah
a.
Proses Lahirnya
Abbasiyah
Kekhalifahan ini berkuasa setelah merebutnya dari Bani
Umayyah dan menundukkan semua wilayahnya kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah
dirujuk kepada keturunan dari paman Nabi Muhammad yang termuda, yaitu Abbas bin
Abdul-Muththalib (566-652), oleh karena itu mereka juga termasuk ke dalam Bani
Hasyim. Berkuasa mulai tahun 750 dan memindahkan ibukota dari Damaskus ke
Baghdad. Berkembang selama dua abad, tetapi pelan-pelan meredup setelah naiknya
bangsa Turki yang sebelumnya merupakan bahagian dari tentara kekhalifahan yang
mereka bentuk, dan dikenal dengan nama Mamluk.
Selama 150 tahun mengambil kekuasaan memintas Iran,
kekhalifahan dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada dinasti-dinasti
setempat, yang sering disebut amir atau sultan. Menyerahkan Andalusia kepada
keturunan Bani Umayyah yang melarikan diri, Maghreb dan Ifriqiya kepada
Aghlabiyyah dan Fatimiyah. Kejatuhan totalnya pada tahun 1258 disebabkan
serangan bangsa Mongol yang dipimpin Hulagu Khan yang menghancurkan Baghdad dan
tak menyisakan sedikitpun dari pengetahuan yang dihimpun di perpustakaan
Baghdad. Khilafah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari khilafah sebelumnya dari
Bani Umayyah, dimana pendiri dari khilafah ini adalah Abdullah al-Saffah ibn
Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas Rahimahullah. Pola pemerintahan yang
diterapkan oleh Daulah Abbasiyah berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik,
sosial, dan budaya. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang,
dari tahun 132 H (750 M) s.d. 656 H (1258 M).
b.
Fase-Fase
Pemerintahan Bani Abbasiyah
Para sejarawan membagi masa pemerintahan Daulah
Abbas menjadi lima periode:
Periode Pertama (132 H/750 M - 232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.
Periode Pertama (132 H/750 M - 232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.
Periode Kedua (232 H/847 M - 334 H/945 M), disebut
periode pengaruh Turki pertama.
Periode Ketiga (334 H/945 M - 447 H/1055 M), masa
kekuasaan dinasti Bani Buwaih dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah. Periode
ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua.
Periode Keempat (447 H/1055 M - 590 H/l194 M),
masa kekuasaan daulah Bani Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah;
biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua (di bawah kendali)
Kesultanan Seljuk Raya (salajiqah al-Kubra/Seljuk agung).
Periode Kelima (590 H/1194 M - 656 H/1258 M), masa
khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di
sekitar kota Baghdad dan diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol.
BAB VI
Khalifah-Khalifah Abbasiyah yang Terkenal dan Kebijakan
Pemerintahan Abbasiyah
a.
37 Khalifah
Bani Abbasiyah yang Memerintah Selama 505 Tahun
No.
|
Khalifah
|
Tahun
|
No.
|
Khalifah
|
Tahun
|
|
Bani
Abbas (750 – 932 M)
|
Bani
Buwaihihi (932 - 1075 M)
|
|||||
1.
|
Abu
Abbas As-Shaffah
|
750–754 M
|
19.
|
Al-Kahir
|
932-934 M
|
|
2.
|
Abu Jakfar Al-Mansur
|
754-775 M
|
20.
|
Ar-Radi
|
934-940 M
|
|
3.
|
Al-Mahdi
|
775-785 M
|
21.
|
Al-Mustagi
|
940-944 M
|
|
4.
|
Al-Hadi
|
785-786 M
|
22.
|
Al-Muktakfi
|
944-946 M
|
|
5.
|
Harun Al-Rasyid
|
786-809 M
|
23.
|
Al-Mufi
|
946-974 M
|
|
6.
|
Al-Amin
|
809-813 M
|
24.
|
At-Tai
|
974-991 M
|
|
7.
|
Al-Makmun
|
813-833 M
|
25.
|
Al-Kadir
|
991-1031 M
|
|
8.
|
Al-Muktasim
|
833-842 M
|
26.
|
Al-Kasim
|
1031-1075 M
|
|
9.
|
Al-Wasiq
|
842-847 M
|
Bani
Saljuk (1075 - 1258 M)
|
|||
10.
|
Al-Mutawakkil
|
847-861 M
|
27.
|
Al-Muqtadi
|
1075-1084 M
|
|
11.
|
Al-Muntasir
|
861-862 M
|
28.
|
Al-Mustazhir
|
1084-1118 M
|
|
12.
|
Al-Mustain
|
862-866 M
|
29.
|
Al-Mustasid
|
1118-1135 M
|
|
13.
|
Al-Mukktazz
|
866-869 M
|
30.
|
Ar-Rasyid
|
1135-1136 M
|
|
14.
|
Al-Muhtadi
|
869-870 M
|
31.
|
Al-Mustafi
|
1136-1160 M
|
|
15.
|
Al-Muktamid
|
870-892 M
|
32.
|
Al-Mustanjid
|
1160-1170 M
|
|
16.
|
Al-Muktadid
|
892-902 M
|
33.
|
Al-Mustadi
|
1170-1180 M
|
|
17.
|
Al-Muktafi
|
902-908 M
|
34.
|
An-Nasir
|
1180-1224 M
|
|
18.
|
Al-Muktadir
|
908-932 M
|
35.
|
Az-Zahir
|
1224-1226 M
|
|
36.
|
Al-Mustansir
|
1226-1242 M
|
||||
37.
|
Al-Muktasim
|
1242-1258 M
|
||||
b. Khalifah-Khalifah yang Terkenal
1. Abu Ja’far Al-Mansur.
2. Harun Al-Rasyid.
3. Al-Makmum.
4. Al-Muktasim.
c. Kebijakan Khalifah Abbasiyah
1. Memindahkan pusat kekuasaan Bani
Abbasiyah dari Hasimiyah ke Baghdad.
2. Kota Baghdad sebagai
pusatkekuasaan Abbasiyah di buka menjadi kota terbuka untuk semua peradaban
dari berbagai bangsa masuk.
3. Ilmu pengetahuan dipandang sebagai
suatu yang sangat mulia dan berharga.
4. Rakyat diberi beban berfikir serta
memperoleh hak asasinya dalam segala bidang, seperti: aqidah, ibadah, filsafat,
dan ilmu pengetahuan.
5. Para mentri keturunan Persia
diberi hak penuh untuk menjalankan pemerintahan sehingga mereka memegang
peranan penting dalam memajukan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
6. Berkat usaha khalifah Abbasiyah
yang sungguh-sungguh dalam membangun ekonomi Islam, pemerintah Abbasiyah
memiliki perbendaraan harta yang cukup melimpah di Baitul Maal hasil rampasan
perang dari kemenangan perang.
7. Dalam pengembangan ilmu
pengetahuan para khalifah banyak yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan,
sehingga banyak buku-buku yang dikarang oleh ilmuan dalam dalam lembaga-lembaga
ilmu pengetahuan yang dibangun untuk memfasilitasi kegiatan masyarakat dalam
menimbah ilmu pengetahuan.
8. Masyarakat dapat dibagi menjadi 2
kelompok besar, yaitu kelompok khalifah (khalfah dan keluarga, para pembesar
dan pekerja yang bekerja di istana), dan kelompok masyarakat umum (guru, ulama,
petani, buruh, filosof, dan masyarakat pada umumnya).
BAB VII
Proses Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Bani Abbasiyah
a.
Suasana
Tumbuhnya Peradaban Ilmu Pengetahuan Masa Abbasiyah
Terjadi
pada masa khalifah Abu Jafar, bahwa yang menjadi khalifah harus orang yang
mencintai dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan.
Kegiatan
menulis buku berjalan dengan pesat, karena pemerintah mewajibkan belajar sambil
menulis ilmu dalam kitab. Dalam sejarah kegiatan menulis ilmu itu berjalan
menurut tiga tingkat, yaitu :
1.
Tingkat
pertama, mencatat ide-ide atau percakapan dalam satu halaham kertas dituliskan
rangkap dua asli dan salinan.
2.
Merupakan
pembukuan ide-ide serupa hadis-hadis, hukum fiqih, cerita-cerita sejarah
berbeda buku dan seterusnya.
3.
Tingkat
penyusunan yang lebih halus, dan paling sempurna, diatur dan disusun dalam
bagian bab tertentu.
b.
Bentuk
Peradaban Hasil Riset dari Para Ahli dan Tokoh-Tokohnya
Dari
hasil ijtihad dan riset para ahli ilmu pengetahuan dan ulama atau cendikiawan
muslim, berhasil menemukan berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain:
Ø Filsafat
1.
Al-Kindi
(194-260 H/809-873 M), karangannya sebanyak 236 judul.
2.
Al-Farabi,
karyanya sebanyak 12 buah.
3.
Ibnu Bajah
(beliau wafat tahun 523 H).
4.
Ibnu Thufail
(wafat tahun 581 H).
5.
Ibnu Shina
(370-428 H) ia juga seorang dokter, karangannya yang terkenal adalah Shafa
(18 jilid), Najat, Qanun, Sadidiya (5 jilid), Danes
Nemah, Najmul Hikmah (10 jilid), Al-Qanun Fil at-Thib
(membahas tentang ilmu kedokteran yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin).
6.
Al-Ghozali
(450-505 H/1058-1101 M), karyanya berjumlah 70 judul, karangannya yang terkenal
adalah al-Munqizh Min adl-Dlalal, Tahufutul Falasifah, Mizanul
Amal, Ihya Ulumuddin, Al-Wajiz, Mahkun Nazzar, Miyazul
Ilmi, Muqasidul Falasifah.
7.
Ibnu Rusyd
(520-595 H/1126-1198 M), diantara buku karangannya yang terkenal adalah Mabadiul
Falasifah, Kulliyyat, Tafsir Urjuza, Kasful Afillah, Kitab
Doma-Dokma dan lainnya. Ia juga seorang dokter, buku karangannya yang
terkenal mengenai dokter adalah Al-Hafi.
Ø Kedokteran
1.
Beberapa
perguruan tinggi kedokteran yang cukup terkenal berada di kota:
~
Yunde Shapur
(Iran).
~
Harran
(Syiria).
~
Baghdad.
2.
Para dokter dan
ahli kedokteran yang terkenal antara lain:
~
Jabir bin
Hayyan (wafat tahun 161 H/778 M), beliau mendapat julukan sebagai “Bapak Ilmu
Kimia”, buku karangannya sebanyak 500 judul.
~
Hunain bin
Ishaq (194-264 H/810-878 M), beliau seorang ahli mata yang terkenal dan banyak
menerjemahkan buku-buku bahasa asing.
~
Thabib bin Qurra
(221-228 H/ 836-901 M).
~
Ar-Razi atau
Razes (251-313 H/809-873 M), karangannya yang terkenal adalah bidang penyakit
campak dan cacar yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
Ø Matematika
1.
Umar
Al-Farukhan, beliau seorang instinyur arsitek pembangunan kota Baghdad.
2.
Al-Khawarizmi,
pengarang kitab Al-Gebra (Al-Jabar), beliau juga penemu angka nol, sedangkan
angka 1 sampai 9 berasal dari Hindia yang dikembangkan oleh Islam. Sehingga
angka 0 sampai 9 disebut angka Arab dan setelah disempurnakan lagi oleh orang
Latin kemudian disebut angka Latin.
3.
Banu Nusa (3
anak Syakir Musa), mereka menulis banyak buku dan ilmu ukur.
Ø Astronomi
1.
Al-Fazari,
pencipta Astrolube yaitu alat pengukur tinggi dan jarak bintang.
2.
Al-Buttani atau
Al-Betagnius.
3.
Abdul Wafak,
menemukan jalan ke-3 dari bulan (jalan ke-1 dan ke-2 ditemukan oleh orang
Yunani).
4.
Al-Farghoni
atau Al-Fragenius.
Ø Seni Ukir
Beberapa seniman ukir yang terkenal yaitu Badr dan Tariff (sekitar
tahun 961-976 M), padasaat itu juga terdapat sekolah khusus seni ukir di Kairo yang
bernama sekolah Kairo.
Ø Bahasa dan Sastra
1.
Abu Nawas
(145-198 H).
2.
Abu Tamam
(wafat 232 H).
3.
Dabal
al-Khuza’I (wafat 246 H).
4.
Ibnu Rumy
(221-283 H).
5.
Al-Mutanabby
(303-354 H).
c.
Pusat-Pusat
Peradaban Masa Bani Abbasiyah
Diantaranya
dibeberapa kota berikut ini:
-
Baghdad - Anhar (Hasyimiyah)
-
Samarra - Bukhara dan Samarkand
-
Karkh - Mesir
d.
Pengaruh
Peradaban Islam Terhadap Dunia Barat
Ilmu
pengetahuan islam masuk di daratan Eropa pada awalnya di wilayah, Toledo ,
Koroba dan Sevilla. Kemudian mengalir ke Negara barat lainya , diantara pelajar
dari barat antara lain
1.
Abolad Bath,
terkenal sebagai ahli matematika dan sebagai filosof inggris yang terkenal.
2.
Mazarabes, ia
termasuk orang yang menyebarkan islam di Inggris.
3.
Archedaecon
Dominico Gundissafi, dengan meniru khalifah Al-Makmun, beliau mendirikan “Bait
al- hikmah”.
4.
Ibnu Daud (imam
muslim dari bangsa Yunani) trkenal Ia menyalin buku-buku bahasa arab kedalam
bahasa latin,tentang astronomi dan astrologi.
5.
Gerard Cremona,
Ia menyalin buku-buku berbahasa Arab ke dalam bahasa Latin tentang ilmu
filsafat, matematika dan kedokteran, semua berjumlah 80 buah.
Pengakuan
para ahli Barat tentang pengaruh islam terhadap dunia Barat dimasa lalu,
diantaranya adalah :
1.
Prof. Dr.
Charles Singer, “ di Barat ilmu Tasrih dan ilmu kedokteran sebenarnya tidak
ada, ilmu mengenai penyakit dengan cara-cara yang bukan-bukan, seperti dengan
jengkalan jari, tumbuh-tumbuhan, tukang jual obat dan thahayul yang dijadikan
obat.
2.
Para Orientalis
Spayol , dari pernyataan yang ada bahwa filsafat islam mempengaruhi filsafat
Barat.
3.
Ibnu
Tumlus,(ahli ilmu ukur, ilmu perbintangan)
BAB VIII
Kehancuran Masa Bani Abbasiyah
a.
Faktor Penyebab
Munculnya Pemberontakan Masa Abbasiyah
Diantaranya
adalah:
1.
Perebutan
kekuasaan.
2.
Balas dendam.
3.
Praktek prilaku
amoral dari kholifah dan pembesar istana.
4.
Sistem
peralihan kekuasaan monarchi.
5.
Ketidakpuasan
masyarakat terhadap pelayanan pemerintahan.
b.
Faktor Penyebab
Runtuhnya Bani Abbasiyah
1.
Faktor Internal
Æ Disintegrasi politik, diantaranya:
a)
Pemberontakan
1.
Pemberontakan
kaum Zanj;
2.
Gerakan
kelompok Qaramithah;
3.
Gerakan
kelompok Assasins.
b)
Perebutan
kekuasaan yang berkepanjangan dalam istana Abbasiyah.
c)
Kedudukan
khalifah yang lemah, yaitu dengan adanya praktek amoral yang dilakukan oleh
khalifah dan pembesar istana dengan alasan refresing.
d)
Munculnya
kerajaan-kerajaan kecil di Barat dan di Timur Bagdad.
2.
Faktor
Eksternal, meliputi:
Æ Wilayah Abbasiyah yang terlalu luas.
Æ Perang salib.
Æ Serangan tentara mongol.
Æ Berdirinya Turki Usmani.
4.
Pendekatan dan
Metode Pembelajaran
a.
Ceramah.
b.
Tanya
Jawab.
c.
Diskusi
kelompok.
d.
Penugasan-penugasan.
5.
Strategi
Pelaksanaan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
1)
Memberikan salam pembuka.
2)
Memotivasi siswa untuk
mempelajari pengetahuan Sejarah Kebudayaan Islam.
3) Guru menjelaskan dengan singkat yang akan dipelajar dengan kompetensi
dasarnya.
4) Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
B. Kegiatan Inti
C. Kegiatan Akhir
1) Melakukan penilaian.
2) Guru dan Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten.
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.Merencanakan
kegiatan tindak lanjut.
4)
Memberikan salam penutup.
6.
Evaluasi Hasil
Belajar
a.
Tes Tertulis
Contoh soal:
Jawablah pertanyaan di
bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar !
1.
Bagaimana
proses lahirnya Bani Umayyah I di Damaskus ?
2.
Jelaskan
fase-fase yang melatar belakangi perkembangan Bani Umayyah I di Damaskus !
3.
Sebutkan
kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Bani Umayyah I di Damaskus !
4.
Bagaimana proses lahirnya Bani Abbasiyah di
Baghdad ?
5.
Jelaskan dan
sebutkan faktor apa saja yang melatar belakangi runtuhnya Bani Abbasiyah ?
b.
Tes
Non-Tertulis
Penilaian
Karakter, meliputi:
a.
Rasa ingin
tahu.
b.
Sikap kerja
sama.
c.
Rasa tanggung
jawab.
7.
Sumber dan
Referensi Pembelajaran
Dr. H. Murodi, MA, Sejarah
Kebudayaan Islam Kurikulum 2008 Madrasah Aliyah kelas XII , (Semarang: PT.
Karya Toha)
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik
Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah kelas XI, (Jakarta: Kementrian Agama, 2015).
Internet.
8.
Watku
Pelaksanaan Pembelajaran
Jumlah Pertemuan : Semester I : 34 Jam Pelajaran (17x
Peretmuan)
Semester II : 34 Jam Pelajaran (17x Pertemuan)
9.
Media
Pembelajaran
Laptop.
Spidol.
Whiteboard.
Penghapus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar