Jumat, 13 Mei 2016

KELOMPOK 11 (TELAAH PAI III MADRASAH ALIYAH KELAS XI MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM)


MAKALAH
TELAAH PAI III MADRASAH ALIYAH KELAS XI
MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah PAI III
Dosen  : Drs. Abdur Rozaq As-Sowy

                                                                                    
 
Disusun Oleh :
1.      Abdul Habib Rifa’i                             NIM 141310003092
2.      Anis Ma’rifah                                      NIM 141310003076
3.      Nurmauji Zuliana                                NIM 141310003030
4.      Mubarikatun Najah                             NIM 141310003024

KELAS / SEMESTER         : A1 / 4
KELOMPOK                        : 11

FAKULTAS TARBIYAH DAN  ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA
Alamat: Jln. Taman Siswa, No. 09, Pekeng, Tahunan, Jepara, 59427
2016
MAKALAH LENGKAP KLIK BAWAH
KUMPULAN MAKALAH LENGKAP

BAB II
DISKRIPSI KURIKULUM
1.      Identitas Materi
Satuan Pendidikan      : Madrasah Aliyah (MA)
Kelas                           : XI
Semester                      : Ganjil dan Genap
Program Study            : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Mata Pelajaran            : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Jumlah Pertemuan       : 2x (Semester I dan Semester II)

2.       Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Semester I
Kopetensi Inti
Kompetensi Dasar
1.  Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
1.1     Menganalisis proses lahirnya Bani Umayyah di Damaskus.
1.2     Memahami fase-fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
1.3     Menceritakan proses berdirinya dinasti Bani Umayyah.
1.4     Membuat sinopsis tentang fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
2.  Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menetapkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1      Mengidentifikasi keberhasilan-keberhasilan yang dicapai pada Bani Umayyah di Damaskus.
2.2      Menganalisis perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Damaskus.
2.3      Memetakan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai pada masa Bani Umayyah di Damaskus.
2.4      Mempresentasikan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa Bani Umayyah di Damaskus.
3.  Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3.1     Memahami pusat-pusat peradaban Islam pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus.
3.2     Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan peradaban Islam masa pemerintahan Bani Umayyah.
3.3     Memaparkan pusat-pusat peradaban Islam pada masa pemerintahan Bani Umayyah Damaskus.
3.4     Membuat peta konsep mengenai peninggalan-peninggalan peradaban Islam masa pemerintahan Bani Umayyah.
4.  Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
4.1     Menganalisis proses lahirnya Bani Umayyah di Damaskus.
4.2     Memahami fase-fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
4.3     Menceritakan proses berdirinya dinasti Bani Umayyah.
4.4     Membuat sinopsis tentang fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.

Semester II
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
1.  Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
1.1    Menganalisis proses lahirnya Bani Abbasiyah.
1.2    Memahami fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyah.
1.3    Menceritakan proses berdirinya Bani Abbasiyah.
1.4    Membuat sinopsis tentang fase pemerintahan Bani Abbasiyah.
2.  Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menetapkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1     Memahami karakteristik umum sistem pemerintahan Bani Abbasiyah.
2.2     Mendeskripsikan keberhasilan-keberhasilan pada masa Abbasiyah di Baghdad.
2.3     Memaparkan karakteristik umum sistem pemerintahan Bani Abbasiyah.
2.4     Memetakan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai pada masa Bani Abbasiyah.
3.  Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3.1     Mendeskripsikan perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah.
3.2     Mengidentifikasi pusat-pusat peradaban Islam masa pemerintahan Abbasiyah.
3.3     Mempresentasikan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa Bani Abbasiyah.
3.4     Memaparkan pusat-pusat peradaban Islam pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah.
4.  Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
4.1         Menganalisis faktor-faktor penyebab runtuhnya Bani Abbasiyah.
4.2         Memetakan faktor-faktor penyebab kemunduran dan runtuhnya Bani Abbasiyah.

3.      Tujuan Pembelajaran dan Materi Pembelajaran
Semester I
SK       : Memahami Sejarah Perkembangan Islam pada Masa Bani Umayyah I di   Damaskus.
Tujuan Pembelajaran
1.        Siswa diharapkan dapat menjelaskan latar belakang berdirinya Bani Umayyah dengan benar.
2.        Siswa dapat menjelaskan asal usul nama Umayyah sesuai sejarah.
3.        Siswa dapat menyebutkan nama-nama pendiri dan khalifahnya.
4.        Siswa dapat menyebutkan beberapa prestasi yang diraih para khalifah.
5.        Siswa dapat memahami faktor-faktor keberhasilan dan kemunduran pada masa Bani Umayyah .
6.        Siswa dapat menjelaskan wilayah penyebaran islam pada Bani umayyah.
7.        Siswa dapat menjelaskan peranan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Rangkuman Materi
BAB I
Proses Lahir dan Fase-Fase Pemerintahan Bani Umayyah
a.      Silsilah khalifah dinasti Bani Umayyah I di Damaskus


b.      Proses lahirnya dinasti Bani Umayyah I di Damaskus
Lahirnya Bani Umayyah 1 Damaskus tahun 40 hijriyah oleh Muawiyah bin Abi Sufyan di kota kecil Illiyat di wilayah Yerussalem, diperkirakan oleh parapakar sejarahwan sebagai sabotase terhadappemerintah Ali Bin abi Thalib dari pemerintahan terakhir khulafaurrasyidin.
c.       Fase-fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah I di Damaskus
1.      Fase berdiri atau fase pembentukan dan pembinaan
Dimulai dari berdirinya Bani Umayyah pada tahun 40 H atau 662 M sampai masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik khalifah ke-6 ketika Islam masuk Eropa atau Andalusia yang dibawa oleh Thariq bin Ziad tahun 711M.
2.      Fase kemajuan
Dimulai dari masa khalifah ke-7 Sulaiman bin Abdul Malik sampai masa Umar bin Abdul Aziz khalifah yang ke-8 dari pemerintaha Bani Umayyah 1 Damaskus.
3.      Fase lemah sampai runtuh
Dimulai dari masa kekuasaan Yasid bin Abdul Malik khalifah ke-9 yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan sepertikeduakakaknya Walid dan Sulaiman.
BAB II
Khalifah-Khalifah yang Terkenal dan Kebijakan Pemerintah Bani Umayyah I Di Damasakus
a.       14 Khalifah Bani Umayyah yang berkuasa
No.
Khalifah
Tahun
1
Muawiyah bin Abu Sufyan (Muawiyah 1)
661-680 M
2
Yazid bin Muawiyah (Yazid 11)
680-683 M
3
Muawiyah bin Yazid
683-684 M
4
Marwan bin Hakam (Marwan 1)
684-685 M
5
Abdul Malik bin Marwan
685-705 M
6
Al Walid bin Abdul Malik (Al Walid 11)
705-715M
7
Sulaiman bin Abdul Malik
715-717 M
8
Umar bin Abdul Aziz (Umar II)
717-720 M
9
Yazid bin Abdul Malik(Yazid II)
720-724 M
10
Hisyam bin Abdul Malik
724-743 M
11
Al-Walid bin Yazid (Al walid II)
743-744 M
12
Yazid bin al-Walid (Yazid III)
744 M
13
Ibrahim bin al-Walid
744 M
14
Marwan bin Muhammad (Marwan III)
744-750 M
b.      Khalifah-khalifah Bani Umayyah yang terkenal
Muwiyah bin Abi Sufyan.
Marwan bin Hakam.
Walid bin Abdul Malik.
Umar bin Abdul Aziz.
c.       Kebijakan-kebijakan pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus
Kebijakan  pemerintahan Bani Umayyah I yang sangat berpengaruh pada perkembangan islam Bani Umayyah I adalah pada saat Muawiyah bin Abi Sufyan memerintah sebagai khalifah pertama, ia menetapkan beberpa kebijakannya:
1.      Memperluas wilayah islam di 3 wilayah yang rata-rata subur : Afrika Utara, India dan Byantium.
2.      Membentuk departemen dan duta, tugasnya untuk mengirim beberapa duta islam membawa misi islam kebeberapa wilayah: Cina, India, Indonesia, Bukara, Tajikistan, Samarkan, Afrika Utara dan Andalusia.
3.      Mengangkat beberapa profesional dalam bidang administrasi keuangan daro orang0orang Biyantium untuk dipekerjakan dipemerintahan islam.
Khalifah yang lainnya juga menetapkan beberapa kebijakan monumental pada masa pemerintahannya, diantaranya
1.      Pada masa pemerintahan Marwan bin Hakam, mata uang ditetapkan sebagai alat resmi pemerintahan untuk barter atau alat tukar. Sejarah mata uang pertama kali diciptakan didunia dan dijadikan alat tukar.
2.      Pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan semua pemberontak. Alhasil keadaan pemerintahan menjadi kondusif dan perkembangan peradaban menjadi lancar.
3.      Kebijakan untuk mengirim pasukan islam sebesar 12.000 pasukan ke Eropa atau Andalusia terjadi pada tahun 711 M oleh khalifah al-Walid bin Abdul Malik, khalifah Bani Umayyah yang ke-6.
4.      Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz tahun 99-101 H, Umarmengeluarkan perintah kepada gubernur Madinah agarsegera memerintahkan masyarakat islam yang ada di Madinah, Hijaz dan sekitarnya untuk menghimpun, menyeleksi dan menyempurnakan hadis.

BAB III
Perkembangan Peradaban Bani Umayyah I Damaskus
a.       Proses kodifikasi hadis masa khalifah Umar bin Abdul Aziz
Khalifah Umar mengintruksi kepada gubernur Madinah agar segera mengumumkan pada masyarakat umum tentang gerakan penghimpunan dan penyempurnaan hadis. Kebijakan tersebut dilakukan kerena hadis telah diselewengkan dan telah bercampuk aduk dengan ucapan-ucapan israiliyat, hadis difungsikan untuk menguatkan kedudukan kelompok-kelompok tertentu seperti, Bani Umayyah, kelompok Khawarij dan kelompok Syi’ah yang saling berebut membuat hadis-hadis untuk menguatkan eksitensi kelompok masing-masing. Setelah gubernur Madinah diintruksi oleh khalifah Umar bin Abdul Aziz, maka berangkatlah ia dengan sahabat-sahabat Nabi dan beberapa thabi’in untuk mencari dan menyeleksi hadis-hadis Nabi. Mereka mengembara sampai di wilayah-wilayah yang terdapat sumber hadis. Mereka mencari dan mengejar informasi tentang keberadaan sebuah hadis hingga bertahun-tahun. Diantara imam-imam hadis yang terkenal adalah Bukhari, Muslim, Nasa’i, Tirmizi, Ahmad bin Hambal dan Daruqutni.  
b.      Proses perkembangan ilmu pengetahuan masa Bani Umayyah I
Proses pengembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah dibagi menjadi 3 bidang yaitu, bidang diniyah, bidang tarikh, dan bidang filsafat.
a)      Gerakan ilmu agama, karena didorong oleh semangat agama yang sangat kuat pada saat itu.
b)      Gerakan filsafat, karena ahli agama diakhir daulah Umayyah I terpaksa menggunakan filsafat untuk menghadapi kaum Nasrani dan Yahudi.
c)      Gerakan sejarah, karena ilmu-ilmu agama memerlukan riwayat.  
c.       Peradaban yang tumbuh pada masa Bani Umayyah I
Pengembangan budaya, filsafat dan ilmu pada masa Bani Umayyah I difokuskan pada beberapa bidang diantaranya:
1.      Ilmu Pengetahuan;
~        Ilmu Tafsir.

~        Ilmu Nahwu.
~        Ilmu Hadis.

~        Tarikh dan Geografi.
~        Ilmu Qira’at.

~        Seni Bahasa.
2.      Membentuk dan menyempurkanan departemen-departemen pemerintahan
Departemen-departemen yang dikembangkan adalah pekembangan departemen  dari masa sebelumnya (khulafaurrasyidin), diantaranya:
a.       Diwan Qadhil Qudhah (fungsi dan tugasnya mirip dengan departemen kehakiman) yang dipimpin oleh Qadhil Qudhah (ketua Mahkamah Agung). Semua badan pengadilan atau badan lain yang ada hubungan dengan kehakiman berada dibawah Diwan Qadhil Qudhah.
b.      Qudhah Al-Aqali (hakim provinsi yang mengetuai pengadilan tinggi).
c.       Qudhah Al-Amsar (hakim kota yang mengetuai pengadilan negeri al-Qadhau atau al-Hisbah).
d.      Al-Sulthah al-Qadhaiyah, yaitu jabatan kejaksaan. Di ibu kota Negara yang dipimpin oleh Al-Mudda’il Umumi (jaksa agung), dan ditiap-tiap kota oleh Naib Umumi (jaksa).
Adapun badan pengadilan terdiri dari 3 macam:
a.       Al-Qadhau, dengan hakimnya yang bergelar Al-Qadha’i. Tugasnya mengurus perkara-perkara yang berhubungan dengan agama dan pada umumnya.   
b.      Al-Hisbah, dengan hakimnya yang bergelar Al-Muhtasib. Tugasnya menyelesaikan perkara-perkara yang berhubungan dengan masalah-masalah umum dan tindak pidana yang memerlukan pengurusan Negara.
c.       An-Nadhar fil Madhalim, dengan hakimnya yang bergelar Shahibul atau Qadhil Madhalim. Tugasnya menyelesaikan perkara-perkara banding dari kedua pengadilan pertama (Al-Qadhau dan Al-Hisbah).
Adapun departemen yang lahir pada masa khulafaurrasyidin yang dikembangkan pada masa Bani Umayyah adalah:
a.        An-Nidham Al-Idari (Organisasi Tata Usaha Negara)
Untuk kepentingan pelaksanaan tata usaha Negara dalam bidang pemerintahan, Bani Umayyah membentuk suatu lembaga:
1.      Al-Dawawin, untuk mengurusi tata usaha pemerintah. Departemen-departemen tersebut ialah:
a)      Diwanul Kharraj (departemen pajak).
b)      Diwanul Rasail (departemen pos dan persuratan).
c)      Diwanul Musytaghillat (departemen kepentingan umum).
d)     Diwanul Khatim (departemen penyimpanan berkas dan dokumen).
2.      Al-Imarah ala Al-Buldan (mahkamah islamiyah). Bani umayyah membaginya menjadi beberapa wilayah, diantaranya:
a)      Hijaz, Yaman dan Nejed.
b)      Irak Arab dan Irak Ajam, Aman dan Bahrain, Karman dan Sajistan.
c)      Mesir dan Saudan.
d)     Armenia, Azerbaijan, dan Asia kecil.
e)      Afrika Utara, Libia, Andalusia, Sisilia, dan Balyar.
3.      Barid (organisasi pos), pada zaman Muawiyah bin Abi Sufyan sampai pada masa Abdul Malik bin Marwan.
4.      Syurthah (organisasi kepolisian).
b.      An-Nidham Al-Mali (Organisasi Keuangan atau Perekonomian Negara), meliputi:
1.      Al-Dharaib (kewajiban yang harus dibayar oleh warga Negara).
2.      Masharif Baitul Mal (saluran uang keluar).
c.       An-NidhamAl-Harbi (Organisasi Ketentaraan).
d.      An-Nidham Al-Qadhai (Organisasi Kehakiman).
e.       An-Nadhar fil Madhalim (Pengadilan Tertinggi).
3.      Pusat-Puat Peradaban Bani Umayyah I
Diantara pusat-pusat peradaban Bani Umayyah I ada beberapa kota yang mengalami perkembangan ilmu pengetahuan, diantaranya:
-  Kufah                             -   Kordova
-  Bashrah                          -   Granada
-  Syiria                              -   Mesir                                               ­­­­­
-  Andalusia                       -   Kairawan
BAB IV
Masa Kelemahan Sampai Runtuhnya Bani Umayyah I Damaskus
a.       Faktor-Faktor Penyebab Mundurnya Bani Umayyah I Damaskus
1.      Faktor Internal
Bani Umayyah I menggunakan sistem monarki (sistem turun menurun) yang digunakan untuk peralihan kepemimpinan.
Figur khalifah yang lemah.
Hak istemewa bangsa Arab Suriah.
Pemerintahan yang tidak demokratis dan korup.
Persaingan antar suku.
2.      Faktor Eksternal
Munculnya kekuatan Abbasiyah, Persia dan kerajaan-kerajaan nasrani yang tidak puas akan pemerintahan Bani Umayyah I dengan melakukan propaganda.
b.      Faktor-Faktor Pemicu Munculnya Pemberontakan
Penyebab terjadinya faktor pemicu pemberontakan masa Bani Umayyah I bermacam-macam, di antaranya:
1.      Perebutan kekuasaan
2.      Dendam
3.      Harta kekayaan yang melimpah
c.       Kelebihan dan Kekurangan Bani Umayyah I
1.      Kelebihan Bani Umayyah I
~        Sikap berani dan tegas dari beberapa khalifah, seperti Muawiyyah, Marwan, Abdul Malik, dan Walid bin Abdul Malik.
~        Sikap adil, jujur, dan religious dari khalifah Umar bin Abdul Aziz.
~        Pola pengembangan budaya dengan pendekatan Arabisasi (arab oriented) yang didukung oleh mayoritas masyarakat pada saat itu.
~        Sikap berani berperang dari kaum Muslim yang menyebabkan mereka mendapatkan ghanimah dan upeti.
2.      Kekurangan Bani Umayyah I
~        Pemakaian sistem monarki dalam sistem peralihan kekuasaan.
~        Banyak wilayak baru yang ditaklukkan, tetapi tidak dibina secara intensif.
~        Banyak kasus penyelewengan dalam istana, seperti korupsi dan nepotisme.
~        Pengangkatan dua putra mahkota dalam satu tahun pemerintahan.
d.      Proses Runtuhnya Bani Umayyah I Di Damaskus
Proses runtuhnya Bani Umayyah I disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan.
Konflik-konflik politik antara pengikut Ali (Syiah) dengan pengikut Muawiyyah.
Pertentangan etnis antar suku.
Sikap hidup mewah yang dijalankan oleh para khalifah.
Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh Abu Abbas Assafah.


Semester II
SK       : Memahami Sejarah Perkembangan Islam pada Masa Bani Abbasiyah.
Tujuan Pembelajaran
1.        Siswa diharapkan dapat menjelaskan latar belakang berdirinya Bani Abbasiyahdengan benar.
2.        Siswa dapat menjelaskan asal usul nama Abbasiyah sesuai sejarah.
3.        Siswa dapat menyebutkan nama-nama pendiri dan khalifahnya.
4.        Siswa dapat menyebutkan beberapa prestasi yang diraih para khalifah.
5.        Siswa dapat memahami faktor-faktor keberhasilan dan kemunduran pada masa Bani Umayyah .
6.        Siswa dapat menjelaskan wilayah penyebaran Islam pada Bani umayyah.
7.        Siswa dapat menjelaskan peranan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Rangkuman Materi
BAB V
Proses Lahirnya dan Fase-Fase Pemerintahan Bani Abbasiyah
a.       Proses Lahirnya Abbasiyah
Kekhalifahan ini berkuasa setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan menundukkan semua wilayahnya kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah dirujuk kepada keturunan dari paman Nabi Muhammad yang termuda, yaitu Abbas bin Abdul-Muththalib (566-652), oleh karena itu mereka juga termasuk ke dalam Bani Hasyim. Berkuasa mulai tahun 750 dan memindahkan ibukota dari Damaskus ke Baghdad. Berkembang selama dua abad, tetapi pelan-pelan meredup setelah naiknya bangsa Turki yang sebelumnya merupakan bahagian dari tentara kekhalifahan yang mereka bentuk, dan dikenal dengan nama Mamluk.
Selama 150 tahun mengambil kekuasaan memintas Iran, kekhalifahan dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada dinasti-dinasti setempat, yang sering disebut amir atau sultan. Menyerahkan Andalusia kepada keturunan Bani Umayyah yang melarikan diri, Maghreb dan Ifriqiya kepada Aghlabiyyah dan Fatimiyah. Kejatuhan totalnya pada tahun 1258 disebabkan serangan bangsa Mongol yang dipimpin Hulagu Khan yang menghancurkan Baghdad dan tak menyisakan sedikitpun dari pengetahuan yang dihimpun di perpustakaan Baghdad. Khilafah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari khilafah sebelumnya dari Bani Umayyah, dimana pendiri dari khilafah ini adalah Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas Rahimahullah. Pola pemerintahan yang diterapkan oleh Daulah Abbasiyah berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H (750 M) s.d. 656 H (1258 M).

b.      Fase-Fase Pemerintahan Bani Abbasiyah
Para sejarawan membagi masa pemerintahan Daulah Abbas menjadi lima periode: 
     Periode Pertama (132 H/750 M - 232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.
Periode Kedua (232 H/847 M - 334 H/945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama.
Periode Ketiga (334 H/945 M - 447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani Buwaih dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua.
Periode Keempat (447 H/1055 M - 590 H/l194 M), masa kekuasaan daulah Bani Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua (di bawah kendali) Kesultanan Seljuk Raya (salajiqah al-Kubra/Seljuk agung).
Periode Kelima (590 H/1194 M - 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad dan diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol.
BAB VI
Khalifah-Khalifah Abbasiyah yang Terkenal dan Kebijakan Pemerintahan Abbasiyah
a.       37 Khalifah Bani Abbasiyah yang Memerintah Selama 505 Tahun
No.
Khalifah
Tahun
No.
Khalifah
Tahun
Bani Abbas (750 –  932 M)
Bani Buwaihihi (932 - 1075 M)
1.
Abu Abbas As-Shaffah
750–754 M
19.
Al-Kahir
932-934 M
2.
Abu Jakfar Al-Mansur
754-775 M
20.
Ar-Radi
934-940 M
3.
Al-Mahdi
775-785 M
21.
Al-Mustagi
940-944 M
4.
Al-Hadi
785-786 M
22.
Al-Muktakfi
944-946 M
5.
Harun Al-Rasyid
786-809 M
23.
Al-Mufi
946-974 M
6.
Al-Amin
809-813 M
24.
At-Tai
974-991 M
7.
Al-Makmun
813-833 M
25.
Al-Kadir
991-1031 M
8.
Al-Muktasim
833-842 M
26.
Al-Kasim
1031-1075 M
9.
Al-Wasiq
842-847 M
Bani Saljuk (1075 - 1258 M)
10.
Al-Mutawakkil
847-861 M
27.
Al-Muqtadi
1075-1084 M
11.
Al-Muntasir
861-862 M
28.
Al-Mustazhir
1084-1118 M
12.
Al-Mustain
862-866 M
29.
Al-Mustasid
1118-1135 M
13.
Al-Mukktazz
866-869 M
30.
Ar-Rasyid
1135-1136 M
14.
Al-Muhtadi
869-870 M
31.
Al-Mustafi
1136-1160 M
15.
Al-Muktamid
870-892 M
32.
Al-Mustanjid
1160-1170 M
16.
Al-Muktadid
892-902 M
33.
Al-Mustadi
1170-1180 M
17.
Al-Muktafi
902-908 M
34.
An-Nasir
1180-1224 M
18.
Al-Muktadir
908-932 M
35.
Az-Zahir
1224-1226 M



36.
Al-Mustansir
1226-1242 M



37.
Al-Muktasim
1242-1258 M







b.      Khalifah-Khalifah yang Terkenal
1.      Abu Ja’far Al-Mansur.
2.      Harun Al-Rasyid.
3.      Al-Makmum.
4.      Al-Muktasim.
c.       Kebijakan Khalifah Abbasiyah
1.      Memindahkan pusat kekuasaan Bani Abbasiyah dari Hasimiyah ke Baghdad.
2.      Kota Baghdad sebagai pusatkekuasaan Abbasiyah di buka menjadi kota terbuka untuk semua peradaban dari berbagai bangsa masuk.
3.      Ilmu pengetahuan dipandang sebagai suatu yang sangat mulia dan berharga.
4.      Rakyat diberi beban berfikir serta memperoleh hak asasinya dalam segala bidang, seperti: aqidah, ibadah, filsafat, dan ilmu pengetahuan.
5.      Para mentri keturunan Persia diberi hak penuh untuk menjalankan pemerintahan sehingga mereka memegang peranan penting dalam memajukan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
6.      Berkat usaha khalifah Abbasiyah yang sungguh-sungguh dalam membangun ekonomi Islam, pemerintah Abbasiyah memiliki perbendaraan harta yang cukup melimpah di Baitul Maal hasil rampasan perang dari kemenangan perang.
7.      Dalam pengembangan ilmu pengetahuan para khalifah banyak yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga banyak buku-buku yang dikarang oleh ilmuan dalam dalam lembaga-lembaga ilmu pengetahuan yang dibangun untuk memfasilitasi kegiatan masyarakat dalam menimbah ilmu pengetahuan.
8.      Masyarakat dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu kelompok khalifah (khalfah dan keluarga, para pembesar dan pekerja yang bekerja di istana), dan kelompok masyarakat umum (guru, ulama, petani, buruh, filosof, dan masyarakat pada umumnya).
BAB VII
Proses Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Bani Abbasiyah
a.       Suasana Tumbuhnya Peradaban Ilmu Pengetahuan Masa Abbasiyah
Terjadi pada masa khalifah Abu Jafar, bahwa yang menjadi khalifah harus orang yang mencintai dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan.
Kegiatan menulis buku berjalan dengan pesat, karena pemerintah mewajibkan belajar sambil menulis ilmu dalam kitab. Dalam sejarah kegiatan menulis ilmu itu berjalan menurut tiga tingkat, yaitu :
1.      Tingkat pertama, mencatat ide-ide atau percakapan dalam satu halaham kertas dituliskan rangkap dua asli dan salinan.
2.      Merupakan pembukuan ide-ide serupa hadis-hadis, hukum fiqih, cerita-cerita sejarah berbeda buku dan seterusnya.
3.      Tingkat penyusunan yang lebih halus, dan paling sempurna, diatur dan disusun dalam bagian bab tertentu.
b.      Bentuk Peradaban Hasil Riset dari Para Ahli dan Tokoh-Tokohnya
Dari hasil ijtihad dan riset para ahli ilmu pengetahuan dan ulama atau cendikiawan muslim, berhasil menemukan berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain:
Ø  Filsafat
1.      Al-Kindi (194-260 H/809-873 M), karangannya sebanyak 236 judul.
2.      Al-Farabi, karyanya sebanyak 12 buah.
3.      Ibnu Bajah (beliau wafat tahun 523 H).
4.      Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H).
5.      Ibnu Shina (370-428 H) ia juga seorang dokter, karangannya yang terkenal adalah Shafa (18 jilid), Najat, Qanun, Sadidiya (5 jilid), Danes Nemah, Najmul Hikmah (10 jilid), Al-Qanun Fil at-Thib (membahas tentang ilmu kedokteran yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin).
6.      Al-Ghozali (450-505 H/1058-1101 M), karyanya berjumlah 70 judul, karangannya yang terkenal adalah al-Munqizh Min adl-Dlalal, Tahufutul Falasifah, Mizanul Amal, Ihya Ulumuddin, Al-Wajiz, Mahkun Nazzar, Miyazul Ilmi, Muqasidul Falasifah.
7.      Ibnu Rusyd (520-595 H/1126-1198 M), diantara buku karangannya yang terkenal adalah Mabadiul Falasifah, Kulliyyat, Tafsir Urjuza, Kasful Afillah, Kitab Doma-Dokma dan lainnya. Ia juga seorang dokter, buku karangannya yang terkenal mengenai dokter adalah Al-Hafi.
Ø  Kedokteran
1.      Beberapa perguruan tinggi kedokteran yang cukup terkenal berada di kota:
~        Yunde Shapur (Iran).
~        Harran (Syiria).
~        Baghdad.
2.      Para dokter dan ahli kedokteran yang terkenal antara lain:
~        Jabir bin Hayyan (wafat tahun 161 H/778 M), beliau mendapat julukan sebagai “Bapak Ilmu Kimia”, buku karangannya sebanyak 500 judul.
~        Hunain bin Ishaq (194-264 H/810-878 M), beliau seorang ahli mata yang terkenal dan banyak menerjemahkan buku-buku bahasa asing.
~        Thabib bin Qurra (221-228 H/ 836-901 M).
~        Ar-Razi atau Razes (251-313 H/809-873 M), karangannya yang terkenal adalah bidang penyakit campak dan cacar yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
Ø  Matematika
1.      Umar Al-Farukhan, beliau seorang instinyur arsitek pembangunan kota Baghdad.
2.      Al-Khawarizmi, pengarang kitab Al-Gebra (Al-Jabar), beliau juga penemu angka nol, sedangkan angka 1 sampai 9 berasal dari Hindia yang dikembangkan oleh Islam. Sehingga angka 0 sampai 9 disebut angka Arab dan setelah disempurnakan lagi oleh orang Latin kemudian disebut angka Latin.
3.      Banu Nusa (3 anak Syakir Musa), mereka menulis banyak buku dan ilmu ukur.
Ø  Astronomi
1.      Al-Fazari, pencipta Astrolube yaitu alat pengukur tinggi dan jarak bintang.
2.      Al-Buttani atau Al-Betagnius.
3.      Abdul Wafak, menemukan jalan ke-3 dari bulan (jalan ke-1 dan ke-2 ditemukan oleh orang Yunani).
4.      Al-Farghoni atau Al-Fragenius.
Ø  Seni Ukir
Beberapa seniman ukir yang terkenal yaitu Badr dan Tariff (sekitar tahun 961-976 M), padasaat itu juga terdapat sekolah khusus seni ukir di Kairo yang bernama sekolah Kairo.
Ø  Bahasa dan Sastra
1.      Abu Nawas (145-198 H).
2.      Abu Tamam (wafat 232 H).
3.      Dabal al-Khuza’I (wafat 246 H).
4.      Ibnu Rumy (221-283 H).
5.      Al-Mutanabby (303-354 H).
c.       Pusat-Pusat Peradaban Masa Bani Abbasiyah
Diantaranya dibeberapa kota berikut ini:
-          Baghdad                                            -    Anhar (Hasyimiyah)
-          Samarra                                              -    Bukhara dan Samarkand
-          Karkh                                                 -    Mesir
d.      Pengaruh Peradaban Islam Terhadap Dunia Barat
Ilmu pengetahuan islam masuk di daratan Eropa pada awalnya di wilayah, Toledo , Koroba dan Sevilla. Kemudian mengalir ke Negara barat lainya , diantara pelajar dari barat antara lain
1.      Abolad Bath, terkenal sebagai ahli matematika dan sebagai filosof inggris yang terkenal.
2.      Mazarabes, ia termasuk orang yang menyebarkan islam di Inggris.
3.      Archedaecon Dominico Gundissafi, dengan meniru khalifah Al-Makmun, beliau mendirikan “Bait al- hikmah”.
4.      Ibnu Daud (imam muslim dari bangsa Yunani) trkenal Ia menyalin buku-buku bahasa arab kedalam bahasa latin,tentang astronomi dan astrologi.
5.      Gerard Cremona, Ia menyalin buku-buku berbahasa Arab ke dalam bahasa Latin tentang ilmu filsafat, matematika dan kedokteran, semua berjumlah 80 buah.
Pengakuan para ahli Barat tentang pengaruh islam terhadap dunia Barat dimasa lalu, diantaranya adalah :
1.      Prof. Dr. Charles Singer, “ di Barat ilmu Tasrih dan ilmu kedokteran sebenarnya tidak ada, ilmu mengenai penyakit dengan cara-cara yang bukan-bukan, seperti dengan jengkalan jari, tumbuh-tumbuhan, tukang jual obat dan thahayul yang dijadikan obat.
2.      Para Orientalis Spayol , dari pernyataan yang ada bahwa filsafat islam mempengaruhi filsafat Barat.
3.      Ibnu Tumlus,(ahli ilmu ukur, ilmu perbintangan)
BAB VIII
Kehancuran Masa Bani Abbasiyah
a.       Faktor Penyebab Munculnya Pemberontakan Masa Abbasiyah
Diantaranya adalah:
1.      Perebutan kekuasaan.
2.      Balas dendam.
3.      Praktek prilaku amoral dari kholifah dan pembesar istana.
4.      Sistem peralihan kekuasaan monarchi.
5.      Ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintahan.
b.      Faktor Penyebab Runtuhnya Bani Abbasiyah
1.      Faktor Internal
Æ  Disintegrasi politik, diantaranya:
a)      Pemberontakan
1.      Pemberontakan kaum Zanj;
2.      Gerakan kelompok Qaramithah;
3.      Gerakan kelompok Assasins.
b)      Perebutan kekuasaan yang berkepanjangan dalam istana Abbasiyah.
c)      Kedudukan khalifah yang lemah, yaitu dengan adanya praktek amoral yang dilakukan oleh khalifah dan pembesar istana dengan alasan refresing.
d)     Munculnya kerajaan-kerajaan kecil di Barat dan di Timur Bagdad.
2.      Faktor Eksternal, meliputi:
Æ  Wilayah Abbasiyah yang terlalu luas.
Æ  Perang salib.
Æ  Serangan tentara mongol.
Æ  Berdirinya Turki Usmani.

4.      Pendekatan dan Metode Pembelajaran
a.       Ceramah.
b.      Tanya Jawab.
c.       Diskusi kelompok.
d.      Penugasan-penugasan.

5.      Strategi Pelaksanaan Pembelajaran
A.    Kegiatan Awal
1)   Memberikan salam pembuka.
2)   Memotivasi siswa untuk mempelajari pengetahuan Sejarah Kebudayaan Islam.
3)   Guru menjelaskan dengan singkat yang akan dipelajar dengan kompetensi dasarnya.
4)   Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
B.     Kegiatan Inti
C.     Kegiatan Akhir
1)      Melakukan penilaian.
2)      Guru dan Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten.
3)      Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.Merencanakan kegiatan tindak lanjut.
4)      Memberikan salam penutup.

6.      Evaluasi Hasil Belajar
a.      Tes Tertulis
Contoh soal:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar !
1.   Bagaimana proses lahirnya Bani Umayyah I di Damaskus ?
2.   Jelaskan fase-fase yang melatar belakangi perkembangan Bani Umayyah I di Damaskus !
3.   Sebutkan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Bani Umayyah I di Damaskus !
4.    Bagaimana proses lahirnya Bani Abbasiyah di Baghdad ?
5.        Jelaskan dan sebutkan faktor apa saja yang melatar belakangi runtuhnya Bani Abbasiyah ?
b.      Tes Non-Tertulis
Penilaian Karakter, meliputi:
a.    Rasa ingin tahu.
b.    Sikap kerja sama.
c.    Rasa tanggung jawab.

7.      Sumber dan Referensi Pembelajaran
Dr. H. Murodi, MA,  Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2008 Madrasah Aliyah kelas XII , (Semarang: PT. Karya Toha)
Kementrian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah kelas XI, (Jakarta: Kementrian Agama,  2015).
Internet.

8.      Watku Pelaksanaan Pembelajaran
Jumlah Pertemuan       : Semester I     :  34 Jam Pelajaran (17x Peretmuan)
                                      Semester II    :  34 Jam Pelajaran (17x Pertemuan)

9.      Media Pembelajaran
Laptop.
Spidol.
Whiteboard.
Penghapus.
Dan lain-lain.


Makalah  lengkap bab I-V silahkan download di bawah
DOWNLOAD 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar