Al-Qur’an Hadits Madrasah Aliyah Kelas XI
Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah Telaah Materi PAI III
Dosen Pengampu : Bpk. Agus Salim, S. Ag., M. Pd.
Prodi Pendidikan Agama Islam
Di susun oleh :
1.
Ainul Faiz : 141310003078
2.
Fatimatus
Zahroh : 141310003091
3.
Siti
Malikhatuzzakiyah : 141310003039
4.
Mirotul
Fadlilah : 141310003083
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA
TAHUN 2016/2017
MAKALAH LAINNYA KLIK BAWAH
KUMPULAN MAKALAH LENGKAP
KUMPULAN MAKALAH LENGKAP
BAB
II
DESKRIPSI
KURIKULUM
SEMESTER
SATU
Bab
1 : Hidup Berkah dengan Menghormati dan Mematuhi Orang Tua dan Guru.
Kompetensi
Inti
- Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
- Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleransi, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
- Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanuisaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
- Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya dimadrasah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
1. Kompetensi
Dasar
- Menghayati nilai-nilai yang terkait dengan taat kepada orang tua dan guru sebagaimana tuntunan Al-Qur’an dan Hadits.
- Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru sebagai implementasi dari pemahaman QS. Al-Isra’ [17]: 23-24, QS. Luqman [31]: 13-17, HR.Muslim dari Abu Hurairah,
رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ .
قِيْلَ : مَنْ يَارَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ
الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْكِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ
الْجَنَّةِ
HR.Bukhari
dan Muslim dari ‘Abdullah bin ‘Amr.
سَمِعْتُ
عَبْدَاللهِ بْنَ عَمْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ : جَاءَرَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَاسْتَأْ
ذَنَهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ : أَحَيٌّ وَالِدَاكَ ؟ قَالَ : نَعَمْ. قَالَ :
فَفِيْهِمَا فَجَاهِدْ
- Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada QS. Al-Isra’ [17]: 23-24, QS. Luqman [31]: 13-17 dan Hadits.
- Menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada QS. Al-Isra’ [17]: 23-24, QS. Luqman [31]: 13-17 dan Hadits.
2. Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mengamati, menanyai, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasi, peserta
didik dapat :
- Membaca QS. Al-Isra’ [17]: 23-24, QS. Luqman [31]: 13-17 dan Hadits tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru.
- Menghafalkan QS. Al-Isra’ [17]: 23-24, QS. Luqman [31]: 13-17 dan Hadits tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru.
- Menyebutkan makna mufradat QS. Al-Isra’ [17]: 23-24, QS. Luqman [31]: 13-17 dan Hadits tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru.
- Menjelaskan kandungan QS. Al-Isra’ [17]: 23-24, QS. Luqman [31]: 13-17 dan Hadits tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru.
- Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru.
3. Rangkuman
Materi Pembelajaran
- Kandungan surah Al-Isra’ [17]: 23-24 meliputi:
-
Perintah untuk menyembah Allah SWT dan
tidak menyekutukan-Nya dengan seuatu.
-
Perintah berbuat baik kepada kedua orang
tua.
-
Perintah untuk bertutur kata, bersikap
baik dan berperilaku sopan santun kepada orang tua.
-
Perintah untuk selalu mendo’akan orang
tua.
- Kandungan surah Luqman [31]: 13-17 meliputi:
-
Perintah untuk mengesakan Allah, tidak
menyekutukan-Nya.
-
Perintah berbuat baik kepada orang tua
terutama kepada ibu.
-
Perintah menaati orang tua sepanjang
tidak untuk berbuat maksiat dan menyekutukan Allah.
-
Perintah untuk berbuat baik.
-
Perintah menjalankan salat, amar ma’ruf
nahi munkar dan bersabar.
- Kandungan hadits meliputi perintah untuk senantiasa berbuat baik kepada orang tua, karena nilai kebaikannya sejajar dengan jihad.
- Selalu menghormati dan menaati guru sebagaimana menghormati dan menaati orang tua.
4. Metode
Pembelajaran
Metode
yang digunakan adalah metode ceramah – menghayati, menunjukkan, memahami dan
menghafal. Dan adanya penugasan menghafal ayat-ayat.
5. Strategi
Pembelajaran
1.
Pendahuluan
- Menyampaikan
salam pembuka yang ramah serta memberi semangat dan tak lupa menanyakan
mengenai hal kesehatan maupun keinginannya.
- Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
- Menggali
pengetahuan mengenai materi hidup berkah dengan menghormati dan mematuhi orang
tua dan guru.
2. Kegiatan Inti.
3. Penutup
- Guru
menyimpulkan kembali poin-poin pelajaran yang dibahas.
- Memberikan
tugas latihan soal agar siswa lebih menguasai.
- Memberi
salam penutup.
6. Evaluasi
Hasil Belajar
Evaluasi
hasil belajar melalui tes tertulis maupun tes verbal.
7. Sumber
dan Referensi Pembelajaran
Referensi
yang digunakan oleh guru adalah buku paket dan buku yang berkaitan.
8. Waktu
Pelaksanaan Pembelajaran
Waktu
pembelajaran adalah 90 menit, yaitu satu setengah jam, 10 menit untuk
pendahuluan, 55 menit untuk kegiatan inti dan 15 menit untuk penutup.
9. Media
Pembelajaran
Media
yang digunakan adalah slide dan papan tulis.[1]
Bab
2 : Hidup Lebih Damai dengan Mujahadatun-Nafs, Husnuz-Zann dan Ukhuwah.
1. Kompetensi
Dasar
- Menghayati nilai-nilai yang terkait dengan mujahadatun-nafs, husnuz-zann dan ukhuwah.
- Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadtun-nafs), prasangka baik (husnuz-zann) dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi dari pemahaman QS. Al-Anfal [8]: 72, QS. Al-Hujurat [49]: 12, QS. Al-Hujurat [49]: 10 dan Hadits tentang prasangka yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah.
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ
الْحَدِيْثِ وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَتَحَسَّسُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُونُوا
إِخْوَانًا
وَلاَ يَخْطُبُ الرَّجُلُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيْهِ حَتَّى
يَنْكِحَ أَوْيَتْرُكَ
- Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadtun-nafs), prasangka baik (husnuz-zann) dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi dari pemahaman QS. Al-Anfal [8]: 72, QS. Al-Hujurat [49]: 12, QS. Al-Hujurat [49]: 10 dan Hadits.
- Mempresentasikan isi dan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an tentang kontrol diri (mujahadtun-nafs), prasangka baik (husnuz-zann) dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi dari pemahaman QS. Al-Anfal [8]: 72, QS. Al-Hujurat [49]: 12, QS. Al-Hujurat [49]: 10 dan Hadits.
2. Tujuan
Pembelajaran
- Peserta didik dapat membaca QS. Al-Anfal [8]: 72, QS. Al-Hujurat [49]: 12, QS. Al-Hujurat [49]: 10 dan Hadits tentang perilaku kontrol diri (mujahadtun-nafs), prasangka baik (husnuz-zann) dan persaudaraan (ukhuwah).
- Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat QS. Al-Anfal [8]: 72, QS. Al-Hujurat [49]: 12, QS. Al-Hujurat [49]: 10 dan Hadits tentang perilaku kontrol diri (mujahadtun-nafs), prasangka baik (husnuz-zann) dan persaudaraan (ukhuwah).
- Peserta didik dapat menjelaskan kandungan QS. Al-Anfal [8]: 72, QS. Al-Hujurat [49]: 12, QS. Al-Hujurat [49]: 10 dan Hadits tentang perilaku kontrol diri (mujahadtun-nafs), prasangka baik (husnuz-zann) dan persaudaraan (ukhuwah).
- Peserta didik dapat menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadtun-nafs), prasangka baik (husnuz-zann) dan persaudaraan (ukhuwah).
3. Rangkuman
Materi Pembelajaran
- QS. Al-Anfal [8] ayat 72 berisi tentang perintah kontrol diri (mujahadatun-nafs).
- QS. Al-Hujurat [49] ayat 12 berisi perintah berprasangka baik (husnuz-zan).
- QS. Al-Hujurat [49] ayat 10 berisi perintah menjaga persaudaraan (ukhuwah).
- Mujahadatun-nafs artinya perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu atau bersungguh-sungguh menghindari perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah SWT.
- Menurut Al-Qur’an nafsu manusia ada tiga yaitu nafsu amarah, nafsu lawwamah dan nafsu muthmainnah.
- Rasulullah menyebut jihad melawan hawa nafsu sebagai jihad besar (jihadul-akbar).
- Orang beriman diperintahkan untuk berprasangka baik (husnuz-zan), baik itu husnuz-zan kepada Allah SWT, kepada sesama manusia, maupun kepada diri sendiri.
- Persaudaraan (ukhuwah) diantara sesama mukmin adalah persaudaraan yang dilandasi oleh persamaan akidah dan keimanan kepada Allah SWT.
4. Metode
Pembelajaran
Metode
yang digunakan adalah metode diskusi, yaitu mempersentasikan atau menjelaskan
materi yang sedang dipelajari. Metode diskusi merupakan pembelajaran yang
bersifat interaktif.
Bab
3 : Hidup Jadi Tenang dengan Menghindari Pergaulan Bebas dan Perbuatan Keji.
1.
Kompetensi Dasar
- Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam larangan pergaulan bebas dan perbuatan keji.
- Menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan keji sebagai implementasi dari pemahaman QS. Al-Isra’ [17]: 32, QS. An-Nur [24]: 2 dan Hadits riwayat Al-Bukhari dari Abu Hurairah.
لاَيَزْنِى
الزَّانِيُّ حِيْنَ يَزْنِيْ وَهُوَ مُؤْمِن وَلاَيَشْرَبُ الْخَمْرَ حِيْنَ
يَشْرَبُهَا وَهُوَمُؤْمِنٌ وَلاَيَسْرِقُ
السَّارِقُ
حِيْنَ يَسْرِقُ وَهُوَمُؤْمِنٌ وَزَادَفِى رِوَايَةٍ وَلاَيَنْتَهِبُ نُهْبَةً ذَاتَ
شَرَفٍ يَرْفَعُ النَّاسُ
إِلَيْهِ
أَبْصَارَهُمْ فِيْهَاحِيْنَ يَنْتَهِبُهَاوَهُوَمُؤْمِنٌ
- Menganalisis larangan pergaulan bebas dan perbuatan keji yang terdapat pada QS. Al-Isra’ [17]: 32, QS. An-Nur [24]: 2 dan Hadits.
- Mendemonstrasikan arti per kata ayat-ayat Al-Qur’an tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan keji yang terdapat pada QS. Al-Isra’ [17]: 32, QS. An-Nur [24]: 2 dan Hadits.
2.
Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat membaca QS. Al-Isra’ [17]: 32, QS. An-Nur [24]: 2 dan Hadits tentang perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan keji.
- Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat QS. Al-Isra’ [17]: 32, QS. An-Nur [24]: 2 dan Hadits tentang perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan keji.
- Peserta didik dapat menjelaskan kandungan QS. Al-Isra’ [17]: 32, QS. An-Nur [24]: 2 dan Hadits tentang perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan keji.
- Peserta didik dapat menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan keji.
3.
Rangkuman Materi Pembelajaran
- Kandungan QS. Al-Isra’ [17]: 32 adalah :
-
Larangan mendekati perbuatan zina, yakni
termasuk didalamnya hal-hal yang mengantarkan pelakunya kepada kemungkinan
berbuat zina, diantaranya adalah memandang aurat, mendengar hal-hal yang
mengandung hawa nafsu, membicarakan hal-hal yang mengarah ke zina, pergaulan
bebas dan khalwat yaitu berduaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan
mahramnya.
-
Mendekati atau melakukan hal-hal yang
mengarah ke zina saja diharamkan apalagi melakukan zina sudah pasti sangat
diharamkan.
- Kandungan QS. An-Nur [24]: 2 adalah :
-
Hukuman bagi pelaku zina perempuan dan
laki-laki adalah jika pezina muhson (orang yang sudah bersuami atau istri)
dirajam, jika ghairu muhson (belum beristri atau suami) dicambuk 100 kali
-
Larangan bagi pelaksana hukuman untuk
berbelas kasihan yang menyebabkan tidak melaksanakan ketentuan hukum Allah
- Kandungan Hadits Nabi menyebutkan bahwa ada perbuatan yang menyebabkan keimanan seorang mukmin tidak sempurna yaitu :
-
Berzina
-
Mencuri
-
Meminum minuman keras
-
Merampas hak orang lain
- Metode Pembelajaran
Metode
yang digunakan adalah metode demonstrasi. Merupakan metode pembelajaran yang
sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan,
seperti : Bagaimana menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan keji?
Bilamana seorang guru atau siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas mengenai
suatu proses.
Bab
4 : Indahnya Hidupku dengan Menjaga Toleransi dan Etika dalam Pergaulan.
1. Kompetensi
Dasar
- Menghayati nilai-nilai toleransi intern umat beragama dan antar umat beragama.
- Memiliki sikap toleransi dan menjunjung tinggi etika pergaulan sebagai implementasi dari pemahaman QS. Al-Kafirun [109]: 1-6, QS. Yunus [10]: 40-41, QS. Al-Kahfi [18]: 29, QS. Al-Hujurat [49]: 10-13 dan Hadits riwayat Ahmad dari Ibnu ‘Abbas.
يَرْفَعُهُ
إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ
يُوَقِّرالْكَبِيْرَ وَيَرْحَمْ الصَّغِيْرَ
وَيَأْمُرْ
بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَى عَنْ الْمُنْكَر
- Memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang toleransi dan etika pergaulan pada QS. Al-Kafirun [109]: 1-6, QS. Yunus [10]: 40-41, QS. Al-Kahfi [18]: 29, QS. Al-Hujurat [49]: 10-13 dan Hadits.
- Mempresentasikan hafalan arti per kata ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang toleransi dan etika pergaulan pada QS. Al-Kafirun [109]: 1-6, QS. Yunus [10]: 40-41, QS. Al-Kahfi [18]: 29 ; QS. Al-Hujurat [49]: 10-13 dan Hadits.
2. Tujuan
Pembelajaran
- Peserta didik dapat membaca QS. Al-Kafirun [109]: 1-6, QS. Yunus [10]: 40-41, QS. Al-Kahfi [18]: 29, QS. Al-Hujurat [49]: 10-13 dan Hadits tentang toleransi dan etika pergaulan.
- Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat QS. Al-Kafirun [109]: 1-6, QS. Yunus [10]: 40-41, QS. Al-Kahfi [18]: 29, QS. Al-Hujurat [49]: 10-13 dan Hadits tentang toleransi dan etika pergaulan.
- Peserta didik dapat menjelaskan kandungan QS. Al-Kafirun [109]: 1-6, QS. Yunus [10]: 40-41, QS. Al-Kahfi [18]: 29, QS. Al-Hujurat [49]: 10-13 dan Hadits tentang toleransi dan etika pergaulan.
- Peserta didik dapat menunjukkan perilaku toleransi dan etika pergaulan.
3. Rangkuman
Materi Pembelajaran
- Kandungan QS. Al-Kafirun [109]: 1-6 meliputi :
-
Toleransi tidak berlaku dalam hal akidah
dan ibadah
-
Umat Islam dilarang mencampuradukkan
maslah aqidah dan ibadah
-
Tata cara beribadah dalam Islam adalah
ditentukan oleh Rasulullah
-
Toleransi hanya dibenarkan dalam bidang
social kemasyarakatan dan hubungan antar umat manusia (mu’amalah)
-
Kebebasan bagi siapapun untuk memeluk
agama apapun yang menajdi keyakinannya
- Kandungan QS. Yunus [10]: 40-41 meliputi :
-
Ayat 40 surat Yunus menjelaskan orang
yang tidak beriman (kaum kafir) yang mendustakan Al-Qur’an dibagi menjadi dua.
Pertama, golongan yang benar-benar mempercayai dengan iktikad baik terhadap
Al-Qur’an. Kedua, golongan yang sama sekali tidak mempercayai dan terus menerus
didalam kekafiran, mereka termasuk orang membuat kerusakan.
-
Ayat 41 suratYunus menyatakan bahwa
Islam sangat menghargai perbedaan-perbedaan diantara manusia, karena
masing-masing punya hak. Dan tidak boleh memaksakan orang lain memeluk agama
Islam, sekalipun Islam agama yang benar.
- Kandungan QS. Al-Kahfi [18]: 29 menegaskan bahwa manusia beriman atau tidak akibatnya akan dirasakannya sendiri.
- Kandungan QS. Al-Hujurat [49]: 10-13 meliputi :
-
Ayat 10 menegaskan bahwa orang-orang
mukmin adalah bersaudara.
-
Ayat 11 merupakan konsekuensi logis dari
makna yang terkandung dalam ayat 10.
-
Ayat 12, Allah melarang orang-orang yang
beriman cepat berprasangka. Sebab sebagian prasangka itu adalah dosa, karena
itu harus dijauhi.
-
Ayat 13 menegaskan kepada semua manusia
diciptakan oleh Allah beraneka ragam yang bertujuan untuk saling mengenal, dan
ukuran kemuliaan disisi Allah SWT adalah ketakwaan seseorang.
4. Metode
Pembelajaran
Metode
yang digunakan adalah metode diskusi, yaitu mempersentasikan atau menjelaskan
materi yang sedang dipelajari. Metode diskusi merupakan pembelajaran yang
bersifat interaktif.
Bab
5 : Hidup Menjadi Lebih Mudah Dengan Ilmu Pengetahuan.
1. Kompetensi
Dasar
a. Mengahayati
nilai-nilai keilmuan.
b. Menunjukkan
sikap semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama sebagai
implementasi dari pemahaman QS. At-Taubah [9]: 122, QS. Al-Mujadalah [58]: 11, Hadits
riwayat Ibn Majah dari Anas bin Malik
قَلَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْظَةٌ
عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ
أَهْلِهِ
كَمُقَلِّدِالْخَنَازِيْرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ
dan
Hadits riwayat Al-Bukhari dari ‘Abdullah bin ‘Amr.
عَنْ
عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍوأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
: بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ اَيَةً وَحَدِّثُوا عَنْ
بَنِى
إِسْرَائِيْلَ وَلاَ حَرَجَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ
مَقْعَدَهُ مِن النَّارِ
c. Memahami
ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang kewajiban menuntut ilmu dan
menyampaikannya kepada sesama pada QS. At-Taubah [9]: 122, QS. Al-Mujadalah
[58]: 11 dan Hadits.
d. Mendemonstrasikan
hafalan arti perkata ayat-ayat Al-Qur’an tentang semangat menuntut ilmu dan
menyampaikannya kepada sesama pada QS. At-Taubah [9]: 122 ; QS. Al-Mujadalah
[58]: 11 dan Hadits.
2. Tujuan
Pembelajaran
a. Peserta
didik dapat membaca QS. At-Taubah [9]: 122, QS. Al-Mujadalah [58]: 11, Hadits
tentang kewajiban menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama.
b. Peserta
didik dapat menyebutkan makna mufradat QS. At-Taubah [9]: 122, QS. Al-Mujadalah
[58]: 11, Hadits tentang kewajiban menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesame.
c. Peserta
didik dapat menjelaskan kandungan QS. At-Taubah [9]: 122, QS. Al-Mujadalah
[58]: 11, Hadits tentang kewajiban menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesame.
d. Peserta
didik dapat menunjukkan perilaku menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesame.
3. Rangkuman
Materi Pembelajaran
- Kandungan QS. At-Taubah [9]: 122 meliputi :
-
Kewajiban manusia untuk belajar dan
mengajarkan ilmu khususnya agama.
-
Anjuran tegas untuk kaum muslimin agar
sebagian dari mereka memperdalam agama.
-
Pentingnya mencari ilmu juga
mengamalkannya.
- Kandungan QS. Al-Mujadalah [58]: 11 meliputi :
-
Perintah untuk beretika dalam menghadiri
suatu majelis ilmu.
-
Keutamaan orang yang beriman dan berilmu
atas yang lain.
- Metode Pembelajaran
Metode
yang digunakan adalah metode demonstrasi.
SEMESTER
DUA
Bab
6 : Betapa Besarnya Tanggung Jawabku Terhadap Keluarga dan Masyarakat.
1. Kompetensi
Dasar
- Menyadari nilai-nilai tanggung jawab terhadap keluarga dan masyarakat.
- Menunjukkan perilaku tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. at-Tahrim:6, Q.S. Taha:132, al-An’am:70, Q.S. an-Nisa’:36, Hud: 117-119 dan H.R. Al-Bukhari dari Abdullah bin umar,
كُلُّكُمْ
رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فالإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِى أَهْلِهِ
وَهُوَ
مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِى بَيْتِ زَوْجِهَا
وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ
فِى
مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ قَالَ وَحَسِبْتُ أَنْ قَدْقَالَ وَالرَّجُلُ
رَاعٍ فِى مَالِ أَبِيْهِ وَمَسْئُولٌ
عَنْ
رَعِيَّتِهِ وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
hadis riwayat abu dawud
dari ar-rabi’i bin sabrah
مُرُوا
الصَّبِيَّ بِالصَّلاَةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِيْنَ وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ
سِنِيْنَ فَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا
dan hadis riwayat oleh
al-Bukhari Muslim dari Abu Hurairah.
حَقُّ
الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ رَدُّالسَّلاَمِ وَعِيَادَةُ الْمَرِيْضِ
وَاتِّبَاعُ الجَنَا ئِزِ وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ
وَتَشْمِيْتُ
الْعَاطِسِ
- Memahami ayat-ayat al-qu’an tentang tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat yang terdapat pada Q.S.at-Tahrim:6, Q.S. Taha:132, al-An’am:70, Q.S. an-Nisa’:36, Hud: 117-119 dan hadis.
- Mendemontrasikan hafalan dan arti perkata ayat al-Qur’an dan hadis tentang tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat yang terdapat pada Q.S.at-Tahrim:6, Q.S. Taha:132, al-An’am:70, Q.S. an-Nisa’:36, Hud: 117-119 dan hadis.
2. Tujuan
Pembelajaran
- Peserta didik dapat membaca Q.S.at-Tahrim:6,Q.S.Taha:132, al-An’am:70, Q.S. an-Nisa’:36, Hud: 117-119 dan hadis tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat.
- Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat Q.S.at-Tahrim:6,Q.S.Taha:132, al-An’am:70, Q.S. an-Nisa’:36, Hud: 117-119 dan hadis tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat.
- Peserta didik dapat menjelaskan kandungan Q.S.at-Tahrim:6, Q.S.Taha:132, al-An’am:70, Q.S. an-Nisa’:36, Hud: 117-119 dan hadis tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat.
- Pesereta didik dapat menunjukkan perilaku tanggung jawab terhadap keluarga dan masyarakat.
3. Rangkuman
Materi Pembelajaran
- Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin, terutama orang tua untuk menjaga dirinya sendiri, keluarga dan anak-anaknya dari api neraka dengan mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya, serta mendidik mereka dengan didikan yang baik, berbudi yang luhur dan berilmu yang manfaat.
- Sikap memanjakan anak berarti ”membunuh” anak itu sendiri.
- Penjaga neraka itu adalah para malaikat yang kuat, keras dan kasar, taat dan patuh pada perintah Allah dan selalu mengerjakan apa-apa yang diperintahkan kepadanya. Umat islam diperintahkan oleh Allah agar mempunyai keturunan yang sejahtera dan bahagia di dunia dan di akhirat.
- Allah tidak menyukai bila hamba-Nya meninggalkan keturunan dalam keadaan lemah yang hanya akan menjadi beban masyarakat.
- Mendidik anak dengan didikan yang baik dan mensejahterakan mereka menjadi beban dan tanggun jawab orang tua.
4. Metode
Pembelajaran
Metode
yang digunakan adalah metode pemecahan masalah (problem solving method). Metode
problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekadar metode mengajar,
tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat
menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai pada
menarik kesimpulan.
Bab
7 : Betapa Semangatnya Aku Berkompetensi dalam Kebaikan.
1. Kompetensi
Dasar
- Menghayati nila-nilai kompetitif dan kerjasama dalam kebaikan.
- Membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan sebagai pemahaman atas Q.S. al-Baqarah:148, Q.S.Fatir:32, Q.S. an-Nahl:97 dan riwayat Ibnu Majah dari Jabir bin Abdullah.
خَطَبَنَا
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا أَيُّهَاالنَّاسُ
تُوبُوا إِلَى اللهِ قَبْلَ أَنْ تَمُوتُوا وَبَادِرُوا بِالأَعْمَالِ
الصَّالِحَةِ قَبْلَ أَنْ تُشْغَلُوا وَصِلُوا الَّذِى بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ
رَبِّكُمْ بِكَثْرَةِ ذِكْرِكُمْ لَهُ وَكَثْرَةِ الصَّدَقَةِ فِى السِّرِّ
وَالْعَلاَنِيَةِ تُرْزَقُوا وَتُنْصَرُوا وَتُجْبَرُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ
قَدْ افْتَرَضَ عَلَيْكُمْ الْجُمُعَةَ فِى مَقَامِى هَذَا فِى يَوْمِى هَذَا فِى
شَهْرِى هَذَا مِنْ عَامِى هَذَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ فَمَنْ تَرَكَهَا فِى
حَيَاتِى أَوْ بَعْدِى وَلَهُ إِمَامٌ عَادِلٌ أَوْجَائِرٌ اسْتِخْفَافًا بِهَا
أَوْ جُحُودًا لَهَا فَلاَ جَمَعَ اللهُ لَهُ شَمْلَهُ وَلاَ بَارَكَ لَهُ فِى
أَمْرِهِ أَلاَ وَلاَ صَلاَةَ لَهُ وَلاَ زَكَاةَ لَهُ وَلاَ حَجَّ لَهُ وَلاَ
صَوْمَ لَهُ وَلاَ بِرَّ لَهُ حَتَّى يَتُوْبَ فَمَنْ تَابَ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ
أَلاَ لاَتَؤُمَّنَّ امْرَأَةٌ رَجُلاً وَلاَ يَؤُمَّ أَعْرَابِىٌّ مُهَا جِرًا
وَلاَ يَؤُمَ فَاجِرٌ مُؤْمِنًا إِلاَّ أَنْ يَقْهَرَهُ بِسُلْطَانٍ يَخَافُ
سَيْفَهُ وَسَوْطَهُ
- Memahami ayat-ayat al-Qur’an dan hadis tentang kompetisi dalam kebaikan Q.S. al-Baqarah:148, Q.S.Fatir:32, Q.S. an-Nahl:97 dan hadist.
- Mempresentasikan isi dan kandungan ayat al-Qur’an tentang kompetensi dalam kebaikan Q.S. al-Baqarah:148, Q.S.Fatir:32, Q.S. an-Nahl:97 dan hadist.
2. Tujuan
Pembelajaran
- Peserta didik dapat membaca Q.S. al-Baqarah:148, Q.S.Fatir:32, Q.S. an-Nahl:97 dan hadist tentang kompetisi dalam kebaikan.
- Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat Q.S. al-Baqarah:148, Q.S.Fatir:32, Q.S. an-Nahl:97 dan hadis tentang kompetisi dalam kebaikan.
- Peserta didik dapat menjelaskan kandungan Q.S. al-Baqarah:148, Q.S.Fatir:32, Q.S. an-Nahl:97 dan hadist tentang kompetisi dalam kebaikan.
- Peserta didik dapat menunjukkan perilaku kompetisi dalam kebaikan.
3. Rangkuman
Materi Pembelajaran
- Kandungan Q.S. al-Baqarah: 148 meliputi :
-
Perintah untuk selalu giat bekerja dan
berlomba-lomba dalam kebaikan.
-
Perintah untuk selalu mempercayai bahwa
setiap yang kita lakukan selalu diawasi oleh Allah SWT dan segala perbuatan yang
kita lakukan akan mendapat balasan.
- Kandungan Q.S. fatir:32 meliputi :
-
Perintah untuk tidak mendzalimi diri
sendiri.
-
Perintah untuk mnjalankan perintah Allah
SWT dan meninggalkan larangan-Nya.
-
Perintah untuk berlomba-lomba dalam
melaksanakan kewajiban.
- Kandungan Q.S. an-Nahl: 97 meliputi :
-
Perintah untuk mencari rezeki yang halal
dan baik agar hidup sejahtera penuh dengan keberkahan.
-
Perintah untuk qana’ah terhadap segala
pemberian Allah SWT.
- Kandungan hadist meliputi perintah untuk segera bertaubat dan melakukan amal shaleh.
4. Metode
Pembelajaran
Metode
yang digunakan adalah metode diskusi.
Bab
8 : Betapa Giatnya Aku Bekerja.
1. Kompetensi
Dasar
- Menghayati nilai-nilai etos kerja dalam kehidupan sehari-hari.
- Memiliki etos kerja yang tinggi sebagai implementasi Q.S. Al-Jumu’ah: 9-11, Q.S. al-Qasas:77, hadist riwayat IbnuMajjah dari Miqdam bin Ma’dikariba :
مَاكَسَبَ
الرَّجُلُ كَسْبًا أَطْيَبَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَمَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى
نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ وَوَلَدِهِ وَخَا دِمِهِ
فَهُوَ
صَدَقَةٌ
dan
riwayat Ibnu majah dari Hisyam bin ‘Urwah dari ayahnya dari kakeknya.
لَأَنْ
يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ أَحْبُلَهُ فَيَأْتِيَ الْجَبَلَ فَيَجِئَ بِحُزْمَةِ حَطَبٍ عَلَى
ظَهْرِهِ فَيَبِيْعَهَا فَيَسْتَغْنِىَ بِثَمَنِهَا
خَيْرٌلَهُ
مِنْ أَنْ يَسْعَلَ النَّاسَ أَعْطَوْهُ أَوْ مَنَعُوْهُ
- Memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis tentang etos kerja pada Q.S. al-Jumu’ah:9-11, Q.S. al-qasas:77 dan hadist.
- Mendemontrasikan hafalan dan arti perkata ayat al-Qur’an dan hadis tentang etos kerja pada Q.S. al-Jumu’ah:9-11, Q.S. al-qasas:77 dan hadist.
2. Tujuan
Pembelajaran
- Peserta didik dapat membaca Q.S. al-Jumu’ah: 9-11, Q.S. al-Qasas: 77 dan hadist tentang etos kerja.
- Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat Q.S. al-Jumu’ah: 9-11, Q.S. al-Qasas: 77 dan hadist tentang etos kerja.
- Peserta didik dapat menjelaskan kandungan Q.S. al-Jumu’ah: 9-11, Q.S. al-Qasas: 77 dan hadist tentang etos kerja.
- Peserta didik dapat menunjukkan perilaku etos kerja dalam kehidupan sehari-hari.
3. Rangkuman
Materi Pembelajaran
- Orang beriman diwajibkan untuk melaksanakan shalat jum’at, setiap hari jum’at agar meninggalkan urusan perniagaan.
- Bila telah melaksanakan ibadah kepada Allah, orang yang beriman dianjurkan untuk kembali melanjutkan kegiatan-kegiatannya, baik itu berdagang, beternak, bertani, bekerja di kantor dan lain-lain.
- Allah memerintahkan agar orang-orang beriman memperbanyak dzikir kepada-Nya.
- Manusia sering menjadi silau dengan gemerlapnya duniawi, sehingga lebih memprioritaskan urusan duniawi dari pada urusan ukhrawi.
- Allah SWT menegaskan, bahwa apa yang ada di sisi Allah lebih baik dari pada yang diperoleh manusia.
- Sifat lemah, malas dan penakut adalah sifat-sifat negatif yang sering bersarang dalam diri manusia. Karena sifat-sifat tersebut harus dibuang jauh-jauh dari kita.
- Untuk menghilangkan sifat-sifat tersebut, harus kita bekerja keras sambil berdo’a kepada Allah SWT.
- Metode Pembelajaran
Metode
yang digunakan adalah metode pemecahan masalah (problem solving method).
Bab
9 : Hidup Lebih Sehat dengan Makanan Yang Halal dan Baik.
1. Kompetensi
Dasar
- Menghayati nilai-nilai selektif terhadap makanan.
- Membiasakan sikap selektif terhadap makanan dengan memilih makanan yang halal dan baik sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Baqarah:168-169, al-Baqarah: 172-173 dan hadist riwayat Abu Dawud dari Ma’dikarib :
عَلَيْكُمْ بِهَذَا الْقُرْانِ فَمَا وَجَدْ تُمْ فِيْهِ
مِن حَلاَلٍ فَأَ حِلُّوهُ وَمَا وَجَدْ تُمْ فِيْهِ مِنْ حَرَامٍ فَحَرِّمُوهُ
أَلاَ
لاَيَحِلُّ لَكُمْ لَحْمُ الْحِمَارِ الْأَهْلِىِّ
وَلاَكُلُّ ذِى نَابٍ مِنَ السَّيُعِ وَلاَ لُقَطَةُ مُعَهِدٍ إِلاَّ أَنْ
يَسْتَغْنِيَ
عَنْهَا صَاحِبُهَا وَمَنْ نَزَلَ بِقَوْمٍ فَعَلَيْهِمْ
أَنْ يَقْرُوهُ فَإِنْلَمْ يَقْرُوهُ فَلَهُ أَنْ يُعْقِبَهُمْ بِمِثْلِ قِرَاهُ
dan hadist riwayat
at-Tirmizi dari Abu Hurairah.
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ
اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَبِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ
{يَا
أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ
عَلِيْمٌ} وَقَالَ {يَا أَيُّهَا
الّذِيْنَ
اَمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَا كُمْ} قَالَ: وَذَكَرَ الرَّجُلَ
يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ
يَدَهُ
إِلَى السَّمَاءِ يَارَبِّ يَارَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ
وَغُذِّىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ
- Memahami ayat-ayat al-Qur’an dan Hadist tentang makanan yang halal dan baik pada Q.S. al-Baqarah: 168-169, al-Baqarah: 172-173 dan hadist.
- Mendemontrasikan hafalan dan arti perkata ayat al-Qur’an dan hadist tentang makanan yang halal dan baik pada Q.S. al-Baqarah: 168-169, al-Baqarah: 172-173 dan hadist.
2. Tujuan
Pembelajaran
- Peserta didik dapat membaca Q.S.al-Baqarah: 168-169, al-Baqarah: 172-173 dan hadist tentang makanan yang halal dan baik.
- Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat Q.S.al-Baqarah: 168-169, al-Baqarah: 172-173 dan hadist tentang makanan yang halal dan baik.
- Peserta didik dapat menjelaskan kandungan Q.S.al-Baqarah: 168-169, al-Baqarah: 172-173 dan hadist tentang makanan yang halal dan baik.
- Peserta didik dapat menunjukkan perilaku selektif terhadap makanan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Rangkuman
Materi pembelajaran
- Allah SWT menganjurkan kepada orang-oranh beriman agar memakan yang baik dari apa yang dirizkikan-Nya.
- Agar manusia senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh-Nya dan senantiasa hanya mengabdikan diri kepada-Nya.
- Makanan yang diharamkna Allah adalah bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih dengan menyebut selain Allah.
- Dalam keadaan darurat boleh makan yang diharamkan Allah sebatas keperluan untuk menyelamatkan diri.
- Sebuah satu ciri binatang yang haram untuk dikonsumsi adalah binatang buas dan bertaring, keledai jinak dan barang temuan milik orang kafir mu’ahad.
- Makanan yang halal selain terpenuhi kriteria halal dari sisi materilnya juga harus baik dari sisi mendapatkannya.
- Mengkonsumsi makanan yang halal dan baik adalah menjadi penyabab dikabulkannya doa-doa kita kepada Allah SWT.
4. Metode
Pembelajaran
Metode
yang digunakan adalah metode demonstrasi.
Bab
10 : Betapa Besar Syukurku Kepada-Mu.
1. Kompetensi
Dasar
- Menyadari rasa syukur atas nikmat Allah SWT.
- Menunjukkan perilaku mensyukuri nikmat Allah dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. az-Zukhruf: 9-13, Q.S. al-Ankabut:17, hadist riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah,
لاَيَشْكُرُ
اللهَ مَنْ لاَيَشْكُرُ النَّاسَ
hadist
riwayat Ahmad dari Asy’ab bin Qaisy
إِنَّ
أَشْكَرَ النَّاسِ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَشْكَرُهُمْ لِلنَّاسِ
dan
hadist riwayat Muslim dari Abu Hurairah
انْظُرُوا
إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ
أَجْدَرُأَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ
- Memahami konsep syukur nikmat Allah Pada Q.S. az-Zukhruf: 9-13, Q.S. al-Ankabut:17 dan hadist.
- Mengartikan ayat-ayat al-Qur’an dan Hadist tentang syukur nikmat kepada Allah, Q.S. az-Zukhruf: 9-13, Q.S. al-Ankabut:17 dan hadist.
2. Tujuan
Pembelajaran
- Peserta didik dapat membaca Q.S. az-Zukhruf: 9-13, Q.S. al-Ankabut:17, hadist tentang mensyukuri nikmat Allah.
- Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat Q.S. az-Zukhruf: 9-13, Q.S. al-Ankabut:17, hadist tentang mensyukuri nikmat Allah.
- Peserta didik dapat menjelskan kandungan Q.S. az-Zukhruf: 9-13, Q.S. al-Ankabut:17, hadist tentang mensyukuri nikmat Allah.
- Peserta didik dapat menunjukkan perilaku mensyukuri nikmat Allah SWT.
3. Rangkuman
Materi Pembelajaran
- Sebenarnya orang-orang musyrik itu percaya kepada Allah, akan tetapi mereka tetap menyembah Tuhan selain Allah.
- Allah telah melimpahkan bermacam-macam nikmat dan ciptaan-Nya yang dikaruniakan kepada hamba-Nya antara lain :
-
Menjadikan bumi sebagai hamparan.
-
Menjadikan jalan-jalan di muka bumi ini
untuk memperlancar perhubungan.
-
Menurunkan hujan untuk menghidupkan
tanah yang tandus menjadi subur. Menjadi makhluk yang berjodoh-jodoh.
-
Menciptakan alat transportasi baik
darat, laut maupun udara, seperti kuda, unta, kapal dan lain-lain.
- Allah memberikan tuntunan kepada manusia ketika di atas kendaraan hendaknya bersyukur dan mengenang nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepada manusia.
- Kita diberi tuntunan oleh Allah bahwa dalam hal rezeki hanya kepada Allah kita memohon bukan kepada berhala (sembahan) yang lain.
- Kita wajib bersyukur atas nikmat Allah sebab kelak diakhirat akan dimintai pertanggung jawaban terhadap nikmat tersebut.
- Orang yang paling banyak bersyukur kepada Allah adalah orang yang banyak berterimakasih kepada sesama manusia.
4. Metode
Pembelajaran
Metode
yang digunakan adalah metode pemecahan masalah (problem solving method).
FULL DOWNLOAD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar