BAB
II
DESKRIPSI
KURIKULUM
A. Identitas
Materi
Judul buku yang saya
telaah adalah “Akhlak 2 Untuk Kelas XII Madrasah Aliyah Program Keagamaan” yang
disusun oleh Handono, dkk. dan diterbitkan di kota Solo oleh PT Wangsa Jatra
Lestari pada tahun 2012.
B. SK,
KD, Tujuan Pembelajaran, dan Materi Pembelajaran
Bab 2: Tarekat Mu’tabarah
di Indonesia
Standar
Kompetensi
Mengenal
tarekat mu’tabarah di Indonesia dan ajarannya
Kompetensi
Dasar
1. Menjelaskan
tarekat-tarekat mu’tabarah di Indonesia dan tokoh-tokohnya
2. Membandingkan
antara tarekat-tarekat mu’tabarah di Indonesia
3. Mengaitkan
ajaran-ajaran tarekat mu’tabarah di Indonesia dengan fenomena kehidupan
sekarang
Tujuan
Pembelajaran
Agar siswa mampu menjelaskan dan
membandingkan tarekat-tarekat mu’tabarah di Indonesia beserta tokohnya,
serta mampu mengaitkan ajaran-ajaran tarekat mu’tabarah di Indonesia
dengan fenomena kehidupan sekarang.
A.
Materi Pembelajaran
a) Tarekat
Syatariyah
Untuk mendukung kelembagaan tarekat,
kaum Syatariyah membuat lembaga formal berupa organisasi sosial keagamaan
Jama’ah Syatariyah. Bukti kuat dan kokohnya kelembagaan tersebut dapat
ditemukan wujudnya pada kegiatan ziarah bersama ke makam Syekh Burhan ad-Din
Ulakan.
b)
Tarekat Naqsabandiyah
Ciri yang menonjol adalah diikutinya
syariat secara ketat, keseriusan dalam beribadah menyebabkan penolakan terhadap
musik dan tari, serta lebih mengutamakan berzikir dalam hati (sirri).
Salah satunya adalah khalwat yaitu mengasingkan diri dari keramaian atau ke
tempat yang terpencil guna melakukan dzikir di bawah bimbingan seorang syekh.
c)
Tarekat Ahmadiyah
Didirikan oleh Ahmad ibn ‘Aly
(al-Husainy al-Badawy). Selawat Badawiyah sugra dan kubra adalah
selawat yang amat dikenal masyarakat Indonesia. Kedua selawat itu dinisbatkan
kepada waliyullah Sayid Ahmad Badawi.
d)
Tarekat Saziliyah
As-Sazili mempunyai murid yang amat
banyak dan kebanyakan mereka adalah ulama-ulama masyhur pada zamannya. Bahkan
dikenal dan dibaca karya tulisannya hingga hari ini.
e)
Tarekat Qadariyah
Tarekat Qadariyah dikenal luwes karena
murid yang sudah mencapai derajat Syekh tidak mempunyai suatu keharusan untuk
terus mengikuti tarekat gurunya. Bahkan, berhak melakukan modifikasi tarekat
lain kedalam terekatnya.
f)
Tarekat Qadariyah
Naqsyabandiyah
Beberapa ajaran yang merupakan pandangan
para pengikut tarekat ini bertalian dengan masalah tarekat atau metode untuk
mendekatkan diri kepada Allah Swt. Ajaran dalam tarekat ini semua didasarkan
pada al-Qur’an, al-hadis, dan perkataan para ulama dari kalangan salafus
salihin .
g)
Tarekat Alawiyah
Tarekat ini juga dikenal sebagai tariqatul
abak wal aj-dad karena mata rantai silsilahnya turun-temurun dari kakek,
ayah, ke anak-anak mereka, dan setelah itu diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat muslim lain
dari non-Hadhrami.
h)
Tarekat Khalwatiyah
Secara “nasabiyah”, tarekat
Khalwatiyah merupakan cabang dari terekat az-Zahidiyah, cabang dari Tarekat
al-Abhariyah, dan cabang dari tarekat as-Suhrawardiyah.
i)
Tarekat Syattariyah
Tarekat ini dianggap sebagai suatu
tarekat tersendiri yang memiliki karakteristik
tersendiri dalam keyakinan dan praktik. Perkembangan mistik tarekat ini
ditujukan untuk mengembangkan suatu pandangan yang membangkitkan kesadaran akan
Allah swt.
j)
Tarekat Sammaniyah
Tarekat Sammaniyah didirikan oleh Syekh
Muhammad Samman yang berasal dari keluarga suku Quraisy. Beliau menyusun cara
pendekatan diri kepada Allah yang akhirnya disebut sebagai tarekat sammaniyah.
k)
Tarekat al-Mu’tabarah
an-Nahdiyyah
Tarekat ini memiliki konsep yang
senapas dengan konsep dan gagasan
kemerdekaan republik Indonesia dalam rangka membangun generasi bangsa, yaitu
membangun manusia dari jiwa/rohani dengan memperbaiki akhlak, keimanan,
ketakwaan dan baru kemudian pembangunan fisik/jasmani. Namun tetap menjaga
keseimbangan antara syariat, tarekat hakikat, dan ma’rifat, yaitu ajaran Islam
tentang Iman, Islam, dan Ihsan sebagai sistem pemahaman, penghayatan, dan
pengalaman Islam yang menyeluruh.
B. Metode Pembelajaran
Pendekatan
saintifik, ceramah, diskusi, Tanya jawab
C. Strategi Pembelajaran
1.
Pendahuluan
a)
Memberikan salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan
kemudian berdoa bersama.
b)
Menanyakan kehadiran siswa.
c)
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
d)
Menggali
pengetahuan mengenai materi yang di bahas yaitu memahami Tarekat Mu’tabarah di
Indonesia.
2. Kegiatan Inti
3. Penutup
a)
Siswa
memberikan kesimpulan materi yang di bahas, kemudian guru menyempurnakan
kembali pelajaran yang di bahas tersebut.
b)
Memberikan
tugas/evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran .
c)
Memberi
salam penutup
D. Evaluasi Hasil Belajar
Penilaian hasil
belajar mengajar oleh guru, penilaian hasil belajar menggunakan tes lisandan
tes tertulis berbertuk Esey.
E.
Sumber
dan Referensi Pembelajaran
Referensi yang
digunakan oleh guru adalah buku paket.
F.
Waktu
Pelaksanaan Pembelajaran
Waktu
pembelajaran adalah 90 menit, yaitu 10 menit untuk pendahuluan, 55 menit untuk
kegiatan inti dan 15 menit untuk penitup.
G.
Media
Pembelajaran
Media yang
digunakan adalah power point dan papan tulis.
FULL MAKALAH
MAKALAH MENARIK LAINNYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar