Kamis, 12 Mei 2016

(UMMI UMROTUN NAFIAH) Tarekat Mu’tabarah di Indonesia


BAB II
DESKRIPSI KURIKULUM
A.  Identitas Materi
Judul buku yang saya telaah adalah “Akhlak 2 Untuk Kelas XII Madrasah Aliyah Program Keagamaan” yang disusun oleh Handono, dkk. dan diterbitkan di kota Solo oleh PT Wangsa Jatra Lestari pada tahun 2012.
B.  SK, KD, Tujuan Pembelajaran, dan Materi Pembelajaran
Bab 2: Tarekat Mu’tabarah di Indonesia
Standar Kompetensi
Mengenal tarekat mu’tabarah di Indonesia dan ajarannya
Kompetensi Dasar
1.    Menjelaskan tarekat-tarekat mu’tabarah di Indonesia dan tokoh-tokohnya
2.    Membandingkan antara tarekat-tarekat mu’tabarah di Indonesia
3.    Mengaitkan ajaran-ajaran tarekat mu’tabarah di Indonesia dengan fenomena kehidupan sekarang
Tujuan Pembelajaran
Agar siswa mampu menjelaskan dan membandingkan tarekat-tarekat mu’tabarah di Indonesia beserta tokohnya, serta mampu mengaitkan ajaran-ajaran tarekat mu’tabarah di Indonesia dengan fenomena kehidupan sekarang.
A.    Materi Pembelajaran
a)       Tarekat Syatariyah
Untuk mendukung kelembagaan tarekat, kaum Syatariyah membuat lembaga formal berupa organisasi sosial keagamaan Jama’ah Syatariyah. Bukti kuat dan kokohnya kelembagaan tersebut dapat ditemukan wujudnya pada kegiatan ziarah bersama ke makam Syekh Burhan ad-Din Ulakan.
b)       Tarekat Naqsabandiyah
Ciri yang menonjol adalah diikutinya syariat secara ketat, keseriusan dalam beribadah menyebabkan penolakan terhadap musik dan tari, serta lebih mengutamakan berzikir dalam hati (sirri). Salah satunya adalah khalwat yaitu mengasingkan diri dari keramaian atau ke tempat yang terpencil guna melakukan dzikir di bawah bimbingan seorang syekh.
c)           Tarekat Ahmadiyah
Didirikan oleh Ahmad ibn ‘Aly (al-Husainy al-Badawy). Selawat Badawiyah sugra dan kubra adalah selawat yang amat dikenal masyarakat Indonesia. Kedua selawat itu dinisbatkan kepada waliyullah Sayid Ahmad Badawi.
d)        Tarekat Saziliyah
As-Sazili mempunyai murid yang amat banyak dan kebanyakan mereka adalah ulama-ulama masyhur pada zamannya. Bahkan dikenal dan dibaca karya tulisannya hingga hari ini.
e)         Tarekat Qadariyah
Tarekat Qadariyah dikenal luwes karena murid yang sudah mencapai derajat Syekh tidak mempunyai suatu keharusan untuk terus mengikuti tarekat gurunya. Bahkan, berhak melakukan modifikasi tarekat lain kedalam terekatnya.
f)         Tarekat Qadariyah Naqsyabandiyah
Beberapa ajaran yang merupakan pandangan para pengikut tarekat ini bertalian dengan masalah tarekat atau metode untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Ajaran dalam tarekat ini semua didasarkan pada al-Qur’an, al-hadis, dan perkataan para ulama dari kalangan salafus salihin .
g)        Tarekat Alawiyah
Tarekat ini juga dikenal sebagai tariqatul abak wal aj-dad karena mata rantai silsilahnya turun-temurun dari kakek, ayah, ke anak-anak mereka, dan setelah itu diikuti  oleh berbagai lapisan masyarakat muslim lain dari non-Hadhrami.
h)        Tarekat Khalwatiyah
Secara “nasabiyah”, tarekat Khalwatiyah merupakan cabang dari terekat az-Zahidiyah, cabang dari Tarekat al-Abhariyah, dan cabang dari tarekat as-Suhrawardiyah.
i)          Tarekat Syattariyah
Tarekat ini dianggap sebagai suatu tarekat tersendiri yang memiliki karakteristik  tersendiri dalam keyakinan dan praktik. Perkembangan mistik tarekat ini ditujukan untuk mengembangkan suatu pandangan yang membangkitkan kesadaran akan Allah swt.
j)          Tarekat Sammaniyah
Tarekat Sammaniyah didirikan oleh Syekh Muhammad Samman yang berasal dari keluarga suku Quraisy. Beliau menyusun cara pendekatan diri kepada Allah yang akhirnya disebut sebagai tarekat sammaniyah.
k)        Tarekat al-Mu’tabarah an-Nahdiyyah
Tarekat ini memiliki konsep yang senapas  dengan konsep dan gagasan kemerdekaan republik Indonesia dalam rangka membangun generasi bangsa, yaitu membangun manusia dari jiwa/rohani dengan memperbaiki akhlak, keimanan, ketakwaan dan baru kemudian pembangunan fisik/jasmani. Namun tetap menjaga keseimbangan antara syariat, tarekat hakikat, dan ma’rifat, yaitu ajaran Islam tentang Iman, Islam, dan Ihsan sebagai sistem pemahaman, penghayatan, dan pengalaman Islam yang menyeluruh.
B.     Metode Pembelajaran
Pendekatan saintifik, ceramah, diskusi, Tanya jawab
C.    Strategi Pembelajaran
1.      Pendahuluan
a)         Memberikan salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama.
b)        Menanyakan kehadiran siswa.
c)         Menyampaikan tujuan pembelajaran
d)        Menggali pengetahuan mengenai materi yang di bahas yaitu memahami Tarekat Mu’tabarah di Indonesia.
2.      Kegiatan Inti
3.      Penutup
a)         Siswa memberikan kesimpulan materi yang di bahas, kemudian guru menyempurnakan kembali pelajaran yang di bahas tersebut.
b)        Memberikan tugas/evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran .
c)         Memberi salam penutup


D.    Evaluasi Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar mengajar oleh guru, penilaian hasil belajar menggunakan tes lisandan tes tertulis berbertuk Esey.
E.     Sumber dan Referensi Pembelajaran
Referensi yang digunakan oleh guru adalah buku paket.
F.     Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
Waktu pembelajaran adalah 90 menit, yaitu 10 menit untuk pendahuluan, 55 menit untuk kegiatan inti dan 15 menit untuk penitup.
G.    Media Pembelajaran
Media yang digunakan adalah power point dan papan tulis.


 FULL MAKALAH 




MAKALAH MENARIK LAINNYA 
  1. teori nativisme (psikologi pendidikan)
  2. JARIMAH ZINA DAN QADZAF (FIQIH)
  3. WINRAR FULL PATC
 
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar