MAKALAH
TELA’AH MATERI SEJARAH KEUDAYAAN ISLAM KELAS XII MADRASAH
ALIYAH
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tela’ah Materi PAI III
Dosen Pengampu: Drs. Abdurrozaq Assowy
Disusun Oleh :
1.
Dewi
Kartika Sari NIM
141310003066
2.
Dewi
Sulityowati NIM
141310003085
3.
Imroatul
Mahmudah NIM
141310003081
4.
Rina
Syarifatin NIM
141310003016
KELAS
/ SEMESTER : A1 / 4
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA
Alamat: Jln. Taman Siswa, No. 09, Pekeng, Tahunan, Jepara, 59427
2016
MAKALAH LENGKAP KLIK BAWAH
BAB
II
DESKRIPSI
KURIKULUM
A.
BAB I Keteladanan
Dakwah Rasulullah SAW dalam Membina Umat
Identitas Materi: Islam
pada masa Nabi Muhammad SAW
Standar Kompetensi
1.
Memahami keteladanan dakwah
Rasulullah dalam membina umat
Kompetensi Dasar
1.1 Menceritakan
sejarah dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekkah dan Madinah.
1.2 Mendeskripsikan
substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekkah dan Madinah.
1.3 Mengidentifikasi
hasil-hasil perjuangan Rasulullah SAW dalam dakwah Islam pada periode Mekkah dan Madinah.
1.4 Mengambil
ibrah dari perjuangan Rasulullah SAW
dalam dakwah Islam pada periode Mekkah dan Madinah untuk kepentingan masa kini
dan yang akan datang.
Tujuan dan Orientasi Pembelajaran
Setelah
mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:
1.
Mendeskripsikan
dakwah Rasulullah SAW.
2.
Menjelaskan
substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW.
3.
Mendeskripsikan
hasil-hasil perjuangan Rasulullah SAW dalam dakwah Islam.
4.
Mengambil ibrah
dari perjuangan Rasulullah SAW dalam dakwah Islam.
Materi Pembelajaran
1.
Penyebaran Islam periode
Mekah
2.
Penyebaran Islam
periode Madinah
3.
Mengambil ibrah
dari dakwah Nabi Muhammad SAW
Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Ceramah,
tanya jawab, diskusi kelompok, Ingkuiri, pengamatan
Strategi Pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan Awal :
·
Guru
memberikan salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmallah dan
kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran.
·
Siswa
menyiapkan buku Sejarah Kebudayaan Islam, membuka bab yang akan dipelajari.
·
Menyiapkan
peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
·
Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari.
·
Menjelaskan
tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai dari materi keteladanan
dakwah rasulullah saw dalam membina umat.
·
Menyampaikan
cakupan materi keteladanan dakwah rasulullah saw
dalam membina umat dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus
yang disusun.
Kegiatan Inti :
·
Untuk
mengetahui penguasaan siswa tentang keteladanan
dakwah rasulullah saw dalam membina umat, guru memberikan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan /dengan materi
pembelajaran tersebut kepada siswa secara bergantian.
·
Membahas
satu persatu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa-siswa tersebut.
·
Guru
membagi siswa kedalam beberapa kelompok;
·
Masing-masing
kelompok membaca buku paket siswa tentang keteladanan
dakwah rasulullah saw dalam membina umat.
·
Masing-masing
kelompok siswa mendiskusikan hasil bacaan tentang keteladanan
dakwah rasulullah saw dalam membina umat.
·
Masing-masing
kelompok membuat kesimpulan dari hasil diskusi.
·
Masing-masing
kelompok siswa mempresentasikan hasil diskusi.
·
Guru
memvalidasi hasil presentasi masing-masing kelompok.
Kegiatan Akhir
·
Mengajak
siswa untuk membuat kesimpulan tentang keteladanan
dakwah rasulullah saw dalam membina umat.
·
Mempersilakan
siswa mengerjakan soal-soal latihan tentang keteladanan
dakwah rasulullah saw dalam membina umat. Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
telah dipelajari.
·
Guru
menganjurkan kepada siswa untuk rajin membaca buku pelajaran Sejarah kebudayaan
Islam di rumah serta mengerjakan
latihan-latihan yang ada dalam buku itu.
·
Guru
bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdallah.
·
Guru
mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam
Evaluasi Hasil Belajar
1.
Penilaian proses : Afektif
2.
Penilaian konsep : Kognitif
3.
Jenis Tagihan : Tugas
Kelompok dan Ulangan Harian
4.
Instrumen Penilaian : Lembar pengamatan dan tes Subjektif (Isian dan PG)
5.
Contoh Instrumen : Terlampir
Sumber dan Referensi Pembelajaran
1.
Ensiklopedia Islam
2.
Internet
3.
Buku paket SKI yang relevan
4.
LKS SKI
Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
8 jam pelajaran (8 x 45 menit)
Media Pembelajaran
LCD, laptop, papan tulis
RINGKASAN
MATERI
A. Penyebaran
Islam Periode Mekah
Rasulullah SAW berdakwah menyebarkan Islam di Mekah
kurang lebih 13 tahun. Strategi penyebaran dakwah Islam pada periode Mekah
dapat kita pelajari dari uraian berikut.
1.
Dakwah
secara sembunyi-sembunyi
Setelah menerima wakyu pertama dan kedua, Nabi
Muhammad SAW melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Dakwah dimulai dari
kaum kerabat dan sahabat dekatnya.
2.
Dakwah
secara terbuka
Setelah dakwa secara sembunyi-sembunyi, Nabi
Muhammad SAW mendapat perintah untuk berdakwah secara terbuka. Pada waktu
berdakwah secara terbuka ini, beliau mendapat tantangan yang berat dari kaum
kafir Quraisy. Bahkan, tantangan itu dipelopori oleh pamannya, yaitu abu jahal
dan Abu Lahab.
3.
Pemboikotan
dan Rencana Pembunuhan
4.
Hijrah
ke Habsyi
5.
Misi
ke Ta’if
6.
Respon
Masyarakat Yasrib
7.
Perjanjian
aqabah I
8.
Perjanjian
Aqobah II
B. Penyebaran
Islam Periode Madinah
Nabi akhirnya mendapat perintah untuk berhijrah.
Sebelum ke Madinah, beliau menyuruh sahabatnya hijrah ke Habsyi. Di Madinah,
Nabi Muhammad SAW membangun sebuah negara yang kuat. Pertama Nabi membangun
Masjid Quba, mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Kaum Anshor, dan membuat
piagam madinah. Beberapa peristiwa penting yang pernah terjadi pada periode
Madinah: Perang Badar, Perang Uhud, Perang
Khandaq (Perang Parit), Perang Mu’tah, Perjanjian Hudaibiyah, Fathul
Mekah (Penakhlukan Kota Mekah)
C.
Mengambil Ibrah dari Dakwah Nabi
Muhammad SAW
1.
Dakwah
hendaknya dilakukan ibda’ binafsih.
2.
Materi
dakwah yang pertama ditanamkan adalah ajaran tauhid
3.
Penggalangan
kekuatan
4.
Dapat
mencontoh strategi Nabi Muhammad dalam membentuk negara Madinah yang sangat
kuat.
B.
BAB II Perkembangan
Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin
Identitas Materi: Islam
pada masa Khulafaur rasyidin
Standar Kompetensi
1.
Memahami masalah kepemimpinan umat Islam pasca Nabi wafat.
Kompetensi Dasar
1.1 menceritakan
proses dan model pemilihan kepemimpinan pada masa Khulafaur Rasyidin.
1.2 Mendeskripsikan
strategi kepemimpinan Khulafaur Rasyidin.
1.3 Mengambil
ibrah dari kepemimpinan Khulafaur Rasyidin untuk kepentingan masa kini dan yang
akan dating
Tujuan Pembelajaran
Setelah
mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:
1.
Mendeskripsikan
masa Khalifah Abu Bakar As-Sidiq
2.
Mendeskripsikan
masa Khalifah Umar bin Khattab
3.
Mendeskripsikan
masa Utsman bin Affan
4.
Mendeskripsikan
masa Ali bin Abi Thalib
Materi Pembelajaran
1.
Proses dan model
pemilihan Khulafaur Rasyidin
2.
Strategi
kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
3.
Mengambil ibrah
dari kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Ceramah,
tanya jawab, diskusi kelompok, Ingkuiri, pengamatan
Strategi Pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan Awal :
·
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran.
·
Siswa menyiapkan buku Sejarah Kebudayaan Islam, membuka
bab yang akan dipelajari.
·
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
·
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
·
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai dari materi perkembangan islam pada
masa Khulafaur Rasyidin.
·
Menyampaikan cakupan materi perkembangan
islam pada masa Khulafaur Rasyidin.
Kegiatan Inti :
·
Untuk mengetahui penguasaan siswa tentang perkembangan
islam pada masa Khulafaur Rasyidin untuk
kepentingan masa kini dan yang akan datang, guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut kepada siswa secara
bergantian.
·
Membahas satu persatu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepada siswa-siswa tersebut.
·
Guru membagi siswa kedalam empat kelompok;
·
Masing-masing kelompok membaca buku paket siswa tentang perkembangan
islam pada masa Khulafaur Rasyidin.
·
Masing-masing kelompok siswa mendiskusikan hasil bacaan
tentang perkembangan islam pada masa Khulafaur
Rasyidin.
·
Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil
diskusi.
·
Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil
diskusi.
·
Guru memvalidasi hasil presentasi masing-masing kelompok.
Kegiatan Akhir
·
Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan
islam pada masa Khulafaur Rasyidin.
·
Mempersilakan siswa mengerjakan soal-soal latihan tentang
perkembangan islam pada masa Khulafaur Rasyidin di rumah.
·
Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
telah dipelajari.
·
Guru menganjurkan kepada siswa untuk rajin membaca buku
pelajaran Sejarah kebudayaan Islam di rumah serta mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam
buku itu.
·
Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca
hamdallah.
·
Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas
dan siswa menjawab salam.
Evaluasi Hasil Belajar
1.
Penilaian proses : Afektif
2.
Penilaian konsep : Kognitif
3.
Jenis Tagihan : Tugas
Kelompok dan Ulangan Harian
4.
Instrumen Penilaian : Lembar pengamatan dan tes Subjektif (Isian dan PG)
5.
Contoh Instrumen : Terlampir
Sumber dan Referensi Pembelajaran
1.
Ensiklopedia Islam
2.
Internet
3.
Buku paket SKI yang relevan
4.
LKS SKI
Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
6 jam pelajaran (6 x 45 menit)
Media Pembelajaran
LCD, laptop, papan tulis
RINGKASAN
MATERI
A.
Proses dan Model Pemilihan Khulafaur
Rasyidin
Abu Bakar as-Sidiq (11-13 H/632-634 M), Proses pemilihan dan pembaiatan Abu Bakar dilakukan oleh
perorangan, yaitu Umar bin Khattab yang kemudian disetujui dan diterima oleh
semua umat Islam. Umar bin Khattab (13-23
H/634-644 M), Proses
pemilihan Umar bin Khattab dilakukan atas dasar penunjukan oleh Abu Bakar
sebelum wafat. Usman bin Affan (24-35
H/644-656 M)
dan Ali bin Abi Thalib
(36-41 H/656-661 M), Proses pemilihan dan
pembaiatan Usman dan Ali melalui formatur yang dibentuk oleh Khalifah Umar bin
Khattab.
B.
Strategi Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
1.
Strategi
kepemimpian Abu Bakar as-Sidiq
Pada
masa pemerintahan Abu Bakar, ada beberapa hal penting yang dilakukan, yaitu
menyelamatkan umat Islam dari perpecahan, memerangi orang-orang murtad,
memerangi orang0orang yang tidak mau membayar zakat, serta memerangi nabi-nabi
palsu. Adapun perluasan Islam, meliputi perbatasan Arab-Syiria.
2.
Strategi
kepemimpian Umar bin Khattab
Pada
masa pemerintahan Umar bin Khattab, perluasan wilayah Islam meliputi Palestina,
Irak, Persia, dan Mesir.
3.
Strategi
kepemimpian Usman bin Affan
Pada
masa pemerintahan Usman bin Affan, mulai terjadi konflik internal dikalangan
umat Islam. Oleh karena itu, ia lebih menekankan pada pembenahan umat.
4.
Strategi
kepemimpian Ali bin Abi Thalib
Pada
masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib, mulai muncul berbagai kelompok yang
menamakan diri kelompok Syi’ah, Khawarij dan kelompok Mu’awiyah.
C.
Mengambil Ibrah dari Kepemimpinan
Khulafaur Rasyidin
1.
Abu
Bakar adalah seorang figur pemimpin yang memiliki jiwa bersih, jujur, dan
sangat demokratis.
2.
Umar
bin Khattab adalah seorang pemimpin yang memiliki jiwa pemberani pada siapa
saja yang membangkang dari ajaran Islam, tegas dalam menghadapi kebatilan, dan
pandai berdiplomasi.
3.
Usman
bin Affan adalah seorang pemimpin yang berjuang meneruskan perjuangan khalifah
pendahulunya. Beliau adalah pemimpin yang terbuka dan demokratis.
4.
Ali
bin Abi Thalib dikenal sebagai seorang yang gagah berani, tangkas, dan pandai
bermain pedang.
C.
BAB III Perkembangan
Islam Periode Klasik (650-1250)
Identitas Materi: Islam
pada masa klasik
Standar Kompetensi
1.
Memahami perkembangan
islam periode klasik (zaman keemasan) pada tahun 650-1250
Kompetensi Dasar
1.1 menjelaskan
perkembangan islam pada periode klasik.
1.2 Mengidentifikasi
peristiwa-peristiwa penting dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembangan
islam pada periode klasik.
1.3 Mengambil
ibrah dari perkembangan islam pada periode klasik untuk kepentingan umat islam
masa kini dan yang akan datang.
1.4 Meneladani
tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembang-an islam pada periode klasik.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan
mampu:
1.
Mendeskripsikan
perkembangan Islam pada periode klasik.
2.
Mendeskripsikan
berbagai peristiwa penting dan tokoh Islam periode klasik.
3.
Mengambil ibrah
dari perkembangan Islam pada periode klasik.
4.
Meneladani
tokoh-tokoh dalam perkembangan Islam periode klasik.
Materi Pembelajaran
1.
Dinasti Umayyah I
2.
Dinasti Abbasiyah
3.
Dinasti Umayyah II
Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Ceramah,
tanya jawab, diskusi kelompok, ingkuiri, pengamatan.
Strategi Pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan Awal :
·
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran.
·
Siswa menyiapkan buku Sejarah Kebudayaan Islam, membuka
bab yang akan dipelajari.
·
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
·
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
·
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai dari materi perkembangan
Islam periode klasik.
·
Menyampaikan cakupan materi perkembangan
Islam periode klasik.
Kegiatan Inti :
·
Untuk mengetahui penguasaan siswa tentang perkembangan
Islam periode klasik untuk kepentingan masa kini dan yang akan datang, guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut kepada siswa
secara bergantian.
·
Membahas satu persatu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepada siswa-siswa tersebut.
·
Guru membagi siswa kedalam empat kelompok;
·
Masing-masing kelompok membaca buku paket siswa tentang perkembangan
Islam periode klasik.
·
Masing-masing kelompok siswa mendiskusikan hasil bacaan
tentang perkembangan Islam periode klasik.
·
Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil
diskusi.
·
Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil
diskusi.
·
Guru memvalidasi hasil presentasi masing-masing kelompok.
Kegiatan Akhir
·
Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan
Islam periode klasik.
·
Mempersilakan siswa mengerjakan soal-soal latihan tentang
perkembangan Islam
periode klasik di rumah.
·
Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
telah dipelajari.
·
Guru menganjurkan kepada siswa untuk rajin membaca buku
pelajaran Sejarah kebudayaan Islam di rumah serta mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam
buku itu.
·
Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca
hamdallah.
·
Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas
dan siswa menjawab salam.
Evaluasi Hasil Belajar
1.
Penilaian proses : Afektif
2.
Penilaian konsep : Kognitif
3.
Jenis Tagihan : Tugas
Kelompok dan Ulangan Harian
4.
Instrumen Penilaian : Lembar pengamatan dan tes Subjektif (Isian dan PG)
5.
Contoh Instrumen : Terlampir
Sumber dan Referensi Pembelajaran
1.
Ensiklopedia Islam
2.
Internet
3.
Buku paket SKI yang relevan
4.
LKS SKI
Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
8 jam pelajaran (8 x 45 menit)
Media Pembelajaran
LCD, laptop, papan tulis
RINGKASAN
MATERI
A.
Dinasti Umayyah I
1.
Penyebaran
Islam pada masa Khalifah Mu’awiyah bin Abu Sufyan
Masa
kekuasaan Mu’awiyah tergolong cemerlang. Ia berhasil menciptakan keamanan dalam
negeri dan kemakmuran. Perluasan Islam pada masanya adalah India, Afrika,
Konstatinopel bahkan hingga ke Afrika Utara, Khurasan, dan Bukhara.
2.
Penyebaran
Islam pada Masa Kholifah al-Walid bin Abdul Malik
Perluasan
kekuasaan pada masa Khalifah al-Walid bin Abdul Malik, meliputi Asia Tengah,
Indo-Pakistan (Anak Benua India), Afrika Utara, dan Spanyol di Eropa.
3.
Kemajuan-kemajuan
yang dicapai pada masa Dinasti Umayyah
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan
agama, meliputi ilmu qira’at, ilmu hadits, ilmu tafsir dan ilmu fiqih. Kemajuan di bidang pemerintahan,
meliputi organisasi politik, oraganisasi tata usaha negara, oraganisasi
keuangan, oraganisasi ketentaraan, organisasi kehakiman.
B.
Dinasti Abbasiyah
1.
Masa
kekuasaan Dinasti Abbasiyah
Secara
umum Dinasti Bani Abbasiyah dibagi dalam empat periode, yaitu periode awal
(750-847 M), periode lanjutan (847-945 M), periode Buwaihi (945-1055 M), dan
periode Seljuk (1055-1258 M).
2.
Kemajuan-kemajuan
di bidang ilmu pengetahuan
Ilmu kedokteran, Ilmu perbintangan, Ilmu pasti (Riyadiyat),
Ilmu farmasi dan kimia, Ilmu filsafat, Ilmu sejarah, Ilmu geografi, Ilmu sastra.
3.
Kemajuan
di bidang ilmu agama
Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits, Ilmu Kalam,
Ilmu tasawuf, Ilmu Bahasa, Ilmu Fiqih.
C.
Dinasti Umayyah II
1.
Kekuasaan
Dinasty Umayyah II
a)
Abdurrahman
ad-Dakhil (Abdurrahman I) 756-788 M
b)
Hisyam
bin Abdurrahman (Hisyam I) 788-796 M
c)
Abdurrahman
al-Ausat (Abdurrahman II) 822-852 M
d) Abdurrahman an-Nasir (Abdurrahman III)
912-961 M
2.
Kemajuan
peradaban pada masa Dinasty Umayyah II
Kemajuan Intelektual, ilmu yang meninjol
adalah bidang filsafat, bidang sains, bidang fikih, bidang musik dan kesenian,
bidang bahasa dan sastra. Kemajuan pembangunan
fisik, pembangunan fisik yang menonjol adalah pembangunan gedung-gedung.
3.
Penyebab
kemunduran dan keruntuhan peradaban pada
masa Dinasti Umayyah II
Faktor Internal, ada dua faktor yang
mengakibatkan kemunduran andalusia dari dalam, yaitu tidak jelasnya sistem
peralihan kekuasaan dan tidak adanya ideologi pemersatu. Faktor eksternal, yaitu adanya serangan dari bangsa kristen dan
timbulnya renaissance di Eropa.
D.
BAB IV Perkembangan
Islam Periode Pertengahan (1250-1800)
Identitas Materi: Islam
pada masa pertengahan
Standar Kompetensi
1.
Memahami perkembangan Islam pada periode
pertengahan atau zaman kemunduran (1250-1800).
Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan
perkembangan islam pada abad pertengahan.
1.2 Menceritakan
sebab-sebab kemunduran islam pada abad pertengahan.
1.3 Mengambil
ibrah dari peristiwa perkembangan islam pada periode pertengahan untuk
kepentingan masa kini dan yang akan datang.
Tujuan Pembelajaran
Setelah
mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:
1.
Mendeskripsikan
perkembangan Islam pada abad pertengahan.
2.
Mendeskripsikan
kemunduran Islam pada abad pertengahan.
3.
Mengambil ibrah
dari peristiwa perkembangan Islam pada abad pertengahan.
Materi Pembelajaran
1.
Kerajaan Turki
Usmani
2.
Kerajaan Safawi
3.
Kerajaan Mugal
4.
Mengambil ibrah
dari peristiwa perkembangan islam pada masa pertengahan
Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
3.
Diskusi kelompok
4.
Inskuiri
5.
Pengamatan
Strategi Pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan Awal :
·
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran.
·
Siswa menyiapkan buku Sejarah Kebudayaan Islam, membuka
bab yang akan dipelajari.
·
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
·
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
·
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai dari materi perkembangan
Islam pada periode
pertengahan.
·
Menyampaikan cakupan materi perkembangan
Islam periode klasik.
Kegiatan Inti :
·
Untuk mengetahui penguasaan siswa tentang perkembangan
Islam pada periode
pertengahan untuk
kepentingan masa kini dan yang akan datang, guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut kepada siswa
secara bergantian.
·
Membahas satu persatu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepada siswa-siswa tersebut.
·
Guru membagi siswa kedalam empat kelompok;
·
Masing-masing kelompok membaca buku paket siswa tentang perkembangan
Islam pada periode
pertengahan.
·
Masing-masing kelompok siswa mendiskusikan hasil bacaan
tentang perkembangan Islam pada periode
pertengahan.
·
Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil
diskusi.
·
Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil
diskusi.
·
Guru memvalidasi hasil presentasi masing-masing kelompok.
Kegiatan Akhir
·
Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang
perkembangan Islam
pada periode pertengahan.
·
Mempersilakan siswa mengerjakan soal-soal latihan tentang
perkembangan Islam
pada periode pertengahan di rumah.
·
Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
telah dipelajari.
·
Guru menganjurkan kepada siswa untuk rajin membaca buku
pelajaran Sejarah kebudayaan Islam di rumah serta mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam
buku itu.
·
Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca
hamdallah.
·
Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas
dan siswa menjawab salam.
Evaluasi Hasil Belajar
1.
Penilaian proses : Afektif
2.
Penilaian konsep : Kognitif
3.
Jenis Tagihan : Tugas
Kelompok dan Ulangan Harian
4.
Instrumen Penilaian : Lembar pengamatan dan tes Subjektif (Isian dan PG)
5.
Contoh Instrumen : Terlampir
Sumber dan Referensi Pembelajaran
1.
Ensiklopedia Islam
2.
Internet
3.
Buku paket SKI yang relevan
4.
LKS SKI
Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
6 jam pelajaran (6 x 45 menit)
Media Pembelajaran
1.
LCD
2.
Laptop
3.
Papan tulis
RINGKASAN
MATERI
A.
Kerajaan Turki Usmani
1.
Sejarah
berdirinya kerajaan Turki Usmani
Kerajaan
Turki Usmani berasal dari suku bangsa Turki kabilah Oxus yang mendiami daerah
sebelah utara Tiongkok, yakni Mongolia di Asia Tengah.
2.
Perkembangan
Islam pada masa kerajaan Turki Usmani
Wilayah
kekuasaan Turki usmani meluas, meliputi Laut tengah, Laut Hitam, Rumelia,
Anatolia, Karamaniah, dan lain-lain.
3.
Peranan
kerajaan Turki Usmani
Peranan
Turki pada masa Dinasty Usmaniah terhadap perkembangan Islam sangat besar
sesuai dengan luas wilayah kekuasaannya. Luas wilayah kekuasaan Kerajaan Turki,
meliputi tiga benua, yaitu Asia, Afrika, dan Eropa.
4.
Kemajuan-kemajuan
yang dicapai kerajaan Turki Usmani
Bidang kemiliteran, Ilmu pengetahuan dan budaya, dan keagamaan.
B.
Kerajaan Safawi
1.
Sejarah
Berdirinya Kerajaan Safawi
Pada
saat kerajaan keturuan Timur Lenk masih berkuasa, di negeri Ardabil telah
muncul gerakan tasawuf yang sangat teguh memegang agamanya, yaitu Tarekat
Safawiah yang didirikan Syah Ismail Safawiah. Akhirnya tarekat ini berhasil
mendirikan Kerajaan Safawi dan Ismail memproklamasikan diri sebagai Raja
pertama. Ia menjadikan Isna Asy’ariyah sebagai agama negara.
2.
Perkembangan
kerajaan Safawi
Kerajaan
Safawi berhasil memperluas wilayah dengan menakhlukkan Khan Aga Kiyunli,
Tibriz, Syirat, Astrabat, Yazd, Furat, dan Irak.
3.
Pengaruh
Kerajaan safawi terhadap perkembangan Islam
Kerajaan
Safawi mampu menakhlukkan Gergia, Kaukakus, Balkh, dan Merv. Tidak hanya
perluasan wilayah, tetapi perkembangan kebudayaan dan berfikir sangat diperhatikan.
Misalnya, pembangunan dan pengembangan dibidang
keilmuan Islam.
4.
Kemajuan
yang dicapai Kerajaan Safawi
Bidang ekonomi, ilmu
pengetahuan, pembangunan fisik dan seni
C.
Kerajaan Mugal
1.
Sejarah
berdirinya kerajaan Islam Mugal di India
Kerajaan
Islam Mugal di India ini didirikan oleh Zahir ed Din yang kemudian dikenal
dengan nama Babur yang berarti si macan. Ia adalah syekh Umar, turunan langsung
Miransyah putra ketiga dari Timur Lenk.
2.
Perkembangan
Kerajaan Mugal
Pada
masa pemerintahan Babur dan Humayun, kerajaan Mugal tidak mengalami kemajuan
bahkan pernah kehilangan wilayah kekuasaan. Barulah pada masa pemerintahan
Akbar kerajaan Mugal berada pada puncak kejayaan.
3.
Pengaruh
Kerajaan Mugal terhadap dunia Islam
Babur
menjadi penyiar Islam yang gagah perkasa, sehingga mudah menaklukkan mayoritas
penduduk beragama Hindu.
4.
Kemajuan
yang dicapai Kerajaan Mugal
Bidang keagamaan,
seni budaya dan arsitektur
D.
Mengambil Ibrah dari Peristiwa
Perkembangan Islam pada Masa Pertengahan
1.
Kita
harus dapat menata perekonomian bangsa dengan kuat.
2.
Kita
harus menjaga dan melestarikan kebudayaan Islam yang merupakan warisan
peradaban dari masa lalu.
3.
Kita
harus menjaga persatuan dan kesatuan untuk mempertahankan tanah air kita.
BAB V Perkembangan
Islam pada Zaman Modern (1800-sekarang)
Identitas Materi: Pemikiran
dan gerakan modernisasi Dunia Islam
Standar Kompetensi
1.
Memahami perkembangan
Islam pada masa modern atau zaman kebangkitan 1800-sekarang.
Kompetensi Dasar
1.1 menjelaskan
perkembangan islam pada masa modern.
1.2 Mengidentifikasi
peristiwa-peristiwa penting dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam pada
perkembangan islam pada masa modern.
1.3 Mengambil
ibrah dari peristiwa perkembangan islam pada masa modern.
1.4 Meneladani
tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembang-an islam pada masa modern.
Tujuan Pembelajaran
Setelah
mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:
1.
Mendeskripsikan perkembangan islam
pada masa modern.
2.
Mendeskripsikan berbagai
peristiwa-peristiwa penting dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam pada
perkembangan islam pada masa modern.
3.
Mengambil ibrah dari
peristiwa perkembangan islam pada masa modern.
4.
Meneladani tokoh-tokoh
yang berprestasi dalam perkembang-an islam pada masa modern.
Materi Pembelajaran
1.
Gerakan pembaruan
Wahabi
2.
Gerakan
antimperialisme Jamaluddin al-Afgani
3.
Gerakan pembaruan
Muhammad Abduh
4.
Gerakan pembaruan
Muhammad Rasyid Rida
Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
3.
Diskusi kelompok
4.
Inskuiri
5.
Pengamatan
Strategi Pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan Awal :
·
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran.
·
Siswa menyiapkan buku Sejarah Kebudayaan Islam, membuka
bab yang akan dipelajari.
·
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
·
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
·
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai dari materi perkembangan
Islam pada zaman modern.
·
Menyampaikan cakupan materi perkembangan
Islam pada zaman modern.
Kegiatan Inti :
·
Untuk mengetahui penguasaan siswa tentang perkembangan
Islam pada zaman modern untuk kepentingan masa kini
dan yang akan datang, guru memberikan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran tersebut kepada siswa secara bergantian.
·
Membahas satu persatu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepada siswa-siswa tersebut.
·
Guru membagi siswa kedalam empat kelompok;
·
Masing-masing kelompok membaca buku paket siswa tentang
perkembangan Islam
pada zaman modern.
·
Masing-masing kelompok siswa mendiskusikan hasil bacaan
tentang perkembangan Islam pada zaman modern.
·
Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil
diskusi.
·
Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil
diskusi.
·
Guru memvalidasi hasil presentasi masing-masing kelompok.
Kegiatan Akhir
·
Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan
Islam pada zaman modern.
·
Mempersilakan siswa mengerjakan soal-soal latihan tentang
perkembangan Islam
pada zaman modern
di rumah.
·
Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
telah dipelajari.
·
Guru menganjurkan kepada siswa untuk rajin membaca buku
pelajaran Sejarah kebudayaan Islam di rumah serta mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam
buku itu.
·
Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca
hamdallah.
·
Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas
dan siswa menjawab salam.
Evaluasi Hasil Belajar
1.
Penilaian proses : Afektif
2.
Penilaian konsep : Kognitif
3.
Jenis Tagihan : Tugas
Kelompok dan Ulangan Harian
4.
Instrumen Penilaian : Lembar pengamatan dan tes Subjektif (Isian dan PG)
5.
Contoh Instrumen : Terlampir
Sumber dan Referensi Pembelajaran
1.
Ensiklopedia Islam
2.
Internet
3.
Buku paket SKI yang relevan
4.
LKS SKI
Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
10 jam pelajaran (10 x 45 menit)
Media Pembelajaran
1.
LCD
2.
Laptop
3.
Papan tulis
RINGKASAN
MATERI
A.
Gerakan Pembaruan Wahabi
1.
Sejarah
singkat Muhammad bin Abdul Wahab
Muhammad
bin Abdul wahab adalah pendiri gerakan Wahabi dari Nejed, Saudi Arabia.
2.
Gerakan
pembaruan Muhammad bin Abdul Wahab
Usaha
pembaruan Muhammad bin Abdul wahab adalah suatu upaya untuk mengembalikan
kehidupan umat sesuai dengan kehidupan Nabi SAW dan sahabat-sahabatnya yang
shaleh. Mereka harus taat dan patuh melaksanakan perintah-perintah dan
hukum-hukum al-Qur’an dan sunah Nabi SAW. Segala bentuk kesyirikan dan bid’ah
serta penambahan dari bentuk Islam pada masa Nabi SAW diberantas.
Tarekat-tarekan kesufian dilarang.
3.
Kerangka
pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab
Pola
(kerangka) pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab terhadap al-Qur’an dan sunah
menyatakan bahwa wibawa keduanya adalah mutlak. Adapun akal hanya berfungsi
sebagai instrumen atau alat untuk memahami maksud-maksud nas.
B.
Gerakan Antiimperialisme Jamaluddin
al-Afgani
1.
Sejarah
singkat Jamaluddin al-afgani
Jamaluddin
al-Afgani nama aslinya adalah Muhammad ibnu Safdar al-Husainy. Ia lahir pada
Tahun 1838 M di Kota Asadabad, kawasan Distrik Kabul, bagian timur Afganistan.
2.
Peranan
Jamaluddin al-Afgani di bidang politik
Politik
Jamaluddin al-Afgani ialah, Mengadakan
perjuangan melawan absolutisme pemerintah, mengejar ketertinggalan umat Islam dalam bidang pengetahuan, sains, dan teknologi
modern, mengembalikan pemahaman umat Islam
terhadap ajaran sumber aslinya, dan lain-lain
3.
Konsep
Pan-Islamisme Jamaluddin al-Afgani
Tujuan
didirikannya gerakan Pan-Islamisme adalah untuk memajukan umat Islam,
menyatukan aliran pemikiran modern, dan membentuk persatuan semua umat Islam di
bawah satu khilafat pusat.
4.
Peranan
Jamaluddin al-Afgani pada penerbitan Urwatul Wusqa
Karena
persoalan politik di Mesir, Jamaluddin al-Afgani akhirnya pergi ke Paris. Di
Paris akhirnya ia mendirikan organisasi bernama “Urwatul Wusqa” yang
beranggotakan muslim militan dari India, Mesir, Syiria, dan Afrika Utara.
5.
Meneladani
Sikap Jamaluddin al-Afgani
Sikap
yang patt diteladani dari Jamaluddin al-Afgani adalah: seorang orator dan
pembicara yang karismatik, sering berkunjung ke negara-negara Islam untuk
menyebarluaskan gagasannya, menyerukan persatuan dan kesatuan sebagai sendi
kekuatan umat Islam, menafsirkan kembali nilai-nilai Islam.
C.
Gerakan Pembaruan Muhammad Abduh.
1.
Sejarah
singkat Muhammad Abduh
Muhammad
Abduh Lahir di Mesir tahun 1849 M. Ia belajar agama di Tanta kepada Syekh
Ahmad. Ia belajar di al-Azhar Kairo Mesir dan di sana ia bertemu jamaluddin
al-Afgani.
2.
Peranan
Muhammad Abdul di bidang politik
Ia
dan Jamaluddin al-Afgani di usir ke Paris. Di kota ini, mereka mendirikan
majalah “urwatul Wusqa”.
3.
Pemikiran
pembaruan Muhammad Abduh
Mengahapus
paham jumud yang berkembang di dunia Islam saat itu, pembukaan pinti ijtihad,
kekuasaan negara harus dibatasi konstitusi yang sudah dibuat negara
bersanngkutan, modernisasi sistem pendidikan Islam di al-Azhar.
4.
Menilai
pemikiran Pembaruan Muhammad Abduh
Berbagai
pemikiran rasional, kritik, dan metodologi filosofis Muhammad Abduh harus
dipahami sebagai upaya kemanusiaan yag bebas dalam konteks memahami, mengerti,
dan mengurai misteri hidayah Allah SWT.
D.
Gerakan Pembaruan Muhammad Rasyid Rida
1.
Sejarah
singkat Muhammad Rasyid Rida
Rasyid
Rida dilahirkan di Qalamun di pesisir Laut Tengah pada tanggal 23 Sepetember
1865 M.
2.
Peranan
Muhammad Rasyid Rida dalam pengembangan pemikiran Muhammad Abduh
Bersama
Muhammad Abduh, rasyid Rida menerbitkan majalah al-Manar yang bertujuan sama
dengan Urwatul wusqa. Ia juga meminta gurunya, Muhammad Abduh, menulis Tafsir
al-Qur’an/al-Manar.
3.
Pemikiran
pembaruan Muhammad Rasyid Rida
Sikap aktif dan dinamis di kalangan
umat. Umat islam harus meninggalkan sikap
fatalisme (jabariyah). Umat
harus menguasai sains dan teknologi. Perlunya
menghidupkan kembali sistem pemerintahan khalifah. Dan lain-lain
F.
BAB VI Perkembangan
Islam di Indonesia
Identitas Materi: Islam
di Indonesia
Standar Kompetensi
1.
Memahami perkembangan Islam di Indonesia.
Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan
perkembangan islam di Indonesia.
1.2 Mengidentifikasi
peristiwa-peristiwa penting dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembangan
islam di Indonesia.
1.3 Mengambil
ibrah dari peristiwa perkembangan islam di Indonesia.
1.4 Meneladani
tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembangan islam di Indonesia.
Tujuan Pembelajaran
Setelah
mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:
1.
Mendeskripsikan masuknya
Islam di Indonesia.
2.
Mendeskripsikan
berbagai peristiwa-peristiwa penting dan tokoh-tokoh
yang berprestasi dalam perkembangan islam di Indonesia.
3.
Mengambil ibrah dari
peristiwa perkembangan islam di Indonesia.
4.
Meneladani tokoh-tokoh
yang berprestasi dalam perkembangan islam di Indonesia.
Materi Pembelajaran
1.
Proses masuknya islam
di Indonesia.
2.
Kerajaan-kerajaan
Islam awal di Indonesia.
3.
Ulama-ulama awal di
Indonesia.
4.
Wali Songo dalam
Islamisasi di Indonesia.
Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
3.
Diskusi kelompok
4.
Inskuiri
5.
Pengamatan
Strategi Pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan Awal :
·
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran.
·
Siswa menyiapkan buku Sejarah Kebudayaan Islam, membuka
bab yang akan dipelajari.
·
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
·
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
·
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai dari materi perkembangan
Islam di Indonesia.
·
Menyampaikan cakupan materi perkembangan
Islam di Indonesia.
Kegiatan Inti :
·
Untuk mengetahui penguasaan siswa tentang perkembangan
Islam di Indonesia untuk kepentingan masa kini
dan yang akan datang, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut kepada siswa
secara bergantian.
·
Membahas satu persatu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepada siswa-siswa tersebut.
·
Guru membagi siswa kedalam empat kelompok;
·
Masing-masing kelompok membaca buku paket siswa tentang
perkembangan Islam
di Indonesia.
·
Masing-masing kelompok siswa mendiskusikan hasil bacaan
tentang perkembangan Islam di Indonesia.
·
Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil
diskusi.
·
Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil
diskusi.
·
Guru memvalidasi hasil presentasi masing-masing kelompok.
Kegiatan Akhir
·
Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan
Islam di Indonesia.
·
Mempersilakan siswa mengerjakan soal-soal latihan perkembangan
Islam di Indonesia di rumah.
·
Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
telah dipelajari.
·
Guru menganjurkan kepada siswa untuk rajin membaca buku
pelajaran Sejarah kebudayaan Islam di rumah serta mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam
buku itu.
·
Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca
hamdallah.
·
Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas
dan siswa menjawab salam.
Evaluasi Hasil Belajar
1.
Penilaian proses : Afektif
2.
Penilaian konsep : Kognitif
3.
Jenis Tagihan : Tugas
Kelompok dan Ulangan Harian
4.
Instrumen Penilaian : Lembar pengamatan dan tes Subjektif (Isian dan PG)
5.
Contoh Instrumen : Terlampir
Sumber dan Referensi Pembelajaran
1.
Ensiklopedia Islam
2.
Internet
3.
Buku paket SKI yang relevan
4.
LKS SKI
Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
10 jam pelajaran (10 x 45 menit)
Media Pembelajaran
1.
LCD
2.
Laptop
3.
Papan tulis
RINGKASAN
MATERI
A.
Prose Masuknya Islam ke Indonesia
1.
Waktu
masuknya Islam ke Indonesia
Agama
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-1 Hijriyah atau ke-& masehi dan
dibawa para saudagar Arab yang berdagang di Tiongkok. Dari tanah Arab, para
saudagar itu menuju Tiongkok melalui jalur Arab – Malabar – Nicobar – Kamboja –
Aceh.
2.
Proses
penyebaran Islam di Indonesia
Proses
penyebaran Islam di Indonesia terjadi melalui beberapa cara, yaitu perdagangan,
perkawinan, pendidikan, politik, tasawuf, dan kebudayaan.
3.
Pengaruh
Islam terhadap peradaban bangsa Indonesia
Secara
sosiokultural, pengaruh Islam terhadap peradaban bangsa Indonesia dapat dijupai
dalam beberapa hal berikut, yaitu pengaruh adat istadat, pengaruh kesenian,
pengaruh bahasa dan nama, dan pengaruh politik.
B.
Kerajan-Kerajaan Islam Awal di Indonesia
Kerajaan-kerajaan Islam dalam awal
perkembangannya adalah: Kerajaan Samudra Pasai, Kerajaan Aceh Darussalam, Kerajaan
Demak, Kerajaan Pajang, Kerajaan Mataram, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Banten,
Kerajaan Islam di Kalimantan, Kerajaan Islam di Sulawesi.
C.
Ulama-Ulama Awal di Indonesia
Ulama-ulama
awal yang menyebarkan Islam di Indonesia adalah: wali Songo (Jawa), Syekh
Bentong (Lawu), Sunan Bayat (Klaten), Syekh Majagung, Sunan Sendang Duwur,
Sunan Mrapen, Dato’ ri Bandang (Gowa, Makassar), Dato’ Sulaeman (Sulawesi
Tengah dan Utara), Tuan Tunggang ri Parangan (Kalimantan Timur), Penghulu Demak
(Banjarmasin, Kalimantan Selatan).
D.
Wali Songo dalam Islamisasi di Indonesia
1.
Nama-nama
Wali Songo
Sunan
gresik (Maulana Malik Ibrahim), Sunan ampel (Raden Rahmat), Sunan Giri (Raden
paku/Raden Ainul Yaqin), Sunan Bonang (Raden Maulana Makdum Ibrahim), Sunan
Drajat (Raden Qosim Syarifuddin), Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah),
Sunan Kudus (Raden Ja’far Sodiq), Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid), Sunan
Muria (Raden Said/Raden Prawoto).
2.
Peranan
Wali Songo dalam pengembangan Islam di Indonesia
Sunan Gresik, upaya menghilangkan sistem
kasta dalam masyarakat pada masa itu menjadi objek dakwah. Sunan Ampel, Sunan Ampel memulai dakwah
dari sebuah pesantren yang didirikan di Ampel Denta (dekat Surabaya). Sunan Giri, Sunan Giri mendirikan
pesantren di daerah Giri. Ia juga mengirim juru dakwah ke Bawean, Lombok,
Ternate dan Tidore di maluku. Sunan
Bonang, ia menyebarkan agam Islam dengan cara menyesuaikan diri dengan corak
kebudayaan masyarakat Jawa yang menggemari wayang dan musik gamelan. Sunan drajat, ia dikenal sebagai seorang
wali yang dermawan. Perhatiannya yang besar terhadap masalah sosial sangat
tepat pada masa itu. Sunan Gunun Jati, ia
sangat berperan dalam penyebaran Islam di jawa Barat, khususnya Cirebon. Sunan Kudus, untuk melancarkan
penyebaran Islam, ia membangun sebuah masjid di daerah Loran. Masjid itu diberi
nama masjid al-Aqsa atau al-Manar dan lebih dikenal Masjid Menara Kudus. Sunan Kalijaga, Ia dikenal sebagai
budayawan dan seniman (seni suara, ukir, dan busana). Ia menciptakan aneka
cerita wayang bernapaskan Islam. Sunan
Muria, ia menyebarkan Islam ke daerah pedesaan dengan bergaul dengan rakyat
biasa, ia juga menyebarkan Islam melalui kesenian seperti tembang.
G.
BAB VII Perkembangan
Islam di Dunia
Identitas Materi: Islam
di Dunia
Standar Kompetensi
1.
Memahami perkembangan Islam di Dunia.
Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan
perkembangan islam di dunia.
1.2 Mengidentifikasi
peristiwa-peristiwa penting dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembangan
islam di dunia.
1.3 Mengambil
ibrah dari peristiwa perkembangan islam di dunia.
1.4 Meneladani
tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembang-an islam di dunia.
Tujuan Pembelajaran
Setelah
mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:
1.
Mendeskripsikan
perkembangan islam di dunia.
2.
Mendeskripsikan peristiwa
penting dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembangan islam di dunia.
3.
Mengambil ibrah dari
peristiwa perkembangan islam di dunia.
4.
Meneladani tokoh-tokoh
dalam perkembangan islam di dunia.
Materi Pembelajaran
1.
Sejarah
perkembangan Islam di Afrika.
2.
Sejarah
perkembangan Islam di Eropa.
3.
Sejarah
perkembangan Islam di Amerika.
4.
Sejarah
perkembangan Islam di Australia
5.
Negara-negara
berpenduduk mayoritas Muslim
6.
Lima negara
berpenduduk Muslim tebesar di Dunia
Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
3.
Diskusi kelompok
4.
Inskuiri
5.
Pengamatan
Strategi Pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan Awal :
·
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran.
·
Siswa menyiapkan buku Sejarah Kebudayaan Islam, membuka
bab yang akan dipelajari.
·
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
·
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
·
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai dari materi perkembangan
Islam di Dunia.
·
Menyampaikan cakupan materi perkembangan
Islam di Dunia.
Kegiatan
Inti :
·
Untuk mengetahui penguasaan siswa tentang perkembangan
Islam di Dunia untuk kepentingan masa kini
dan yang akan datang, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut kepada siswa
secara bergantian.
·
Membahas satu persatu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepada siswa-siswa tersebut.
·
Guru membagi siswa kedalam empat kelompok;
·
Masing-masing kelompok membaca buku paket siswa tentang
perkembangan Islam
di Dunia.
·
Masing-masing kelompok siswa mendiskusikan hasil bacaan
tentang perkembangan
Islam di Dunia.
·
Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil
diskusi.
·
Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil
diskusi.
·
Guru memvalidasi hasil presentasi masing-masing kelompok.
Kegiatan
Akhir
·
Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan
Islam di Dunia.
·
Mempersilakan siswa mengerjakan soal-soal latihan perkembangan
Islam di Dunia di rumah.
·
Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
telah dipelajari.
·
Guru menganjurkan kepada siswa untuk rajin membaca buku
pelajaran Sejarah kebudayaan Islam di rumah serta mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam
buku itu.
·
Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca
hamdallah.
·
Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas
dan siswa menjawab salam.
Evaluasi Hasil
Belajar
1.
Penilaian proses : Afektif
2.
Penilaian konsep : Kognitif
3.
Jenis Tagihan : Tugas
Kelompok dan Ulangan Harian
4.
Instrumen Penilaian : Lembar pengamatan dan tes Subjektif (Isian dan PG)
5.
Contoh Instrumen : Terlampir
Sumber dan Referensi Pembelajaran
1.
Ensiklopedia Islam
2.
Internet
3.
Buku paket SKI yang relevan
4.
LKS SKI
Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
8 jam pelajaran (8 x 45 menit)
Media Pembelajaran
1.
LCD
2.
Laptop
3.
Papan tulis
A.
Perkembangan Islam di Afrika
Perluasan
dakwah Islam ke Bneua Afrika pertama kali dimulai oleh Nabi SAW kepada Gubernur
Mesir, Muqauqis. Dakwah itu diterima dnegan baik walaupun belum bersedia masuk
Islam. Penakhlukan Islam terhadap Afrika terjadi pada masa Khalifah Umar bin
Khattab. Pada saat ini, penduduk Benua Afrika mayoritas beragama Islam,
diantaranya adalah Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko, Chad, Nigeria, Angola,
dan negara benua Afrika lainnya.
B.
Perkembangan Islam di Eropa
Masuknya
Islam di daratan Eropa dimulai ketika pasukan Islam yang dipimpin Tariq bin
Ziyad berhasil menakhlukkan Spanyol. Spanyol mengalami kemajuan pesat dibawah
pemerintahan Islam, tetapi kemudian mengalami keruntuhan setelah kedatangan
kristen.
C.
Perkembangan Islam di Amerika
Masuknya
Islam diawali oleh penjelajahan Chistoper Colombus yang menemukan Benua Amerika
dipandu oleh pelaut-pelaut muslim. Islam berkembang di negara Amerika, terbukti
dengan adanya organisasi-organisasi Islam yang berdiri.
D.
Perkembangan Islam di Australia
Masuknya
Islam di Australia dibawa oleh orang-orang yang berasal dari Pakistan atau
Afganistan. Di Australia terdapat organisasi Australian Federation of Islamic Cauncils
(AFIC) yang mempunyai peranan penting dalam menjalankan dakwah Islam. Mengenai
perkembangan Islam di Australia, bisa dilihat dari beberapa daerah, seperti di
Victoria, Canberra, Australia Barat, dan Tasmania.
E.
Negara-Negara Berpenduduk Mayoritas Muslim
Afganistan
100 %, Aljazair 99%, Arab Saudi 99%, Bahrein 99%, Irak 97 %, Iran 99%, Komoro
98%, dan negara-negaran mayoritas Islam lainnya.
F.
Lima Negara Berpenduduk Muslim Terbesar
di Dunia
Indonesia,
Pakistan, Banglades, India, Iran.
MAKALAH LENGKAP KLIK AJA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar