Sabtu, 14 Mei 2016

KELOMPOK 4 (AKIDAH AKHLAK MADRASAH ALIYAH KELAS X)


AKIDAH AKHLAK MADRASAH ALIYAH KELAS X

Disusun Guna
Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Telaah Materi PAI III
Dosen Pengampu : Bpk. Agus Salim, S. Ag., M. Pd.
Prodi Pendidikan Agama Islam


Di susun oleh :
1.      David Muhammad H        : 141310003012
2.      Arina noor izzati               : 141310003126
3.      Iir hidayatuzahro               : 14131000
4.      Muhammad mujaddidi     : 141310003
 

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ (UNISNU)
FAKULTAS TARBIYAH & KEGURUAN SEMESTER 4 A1
JEPARA 2016
MAKALAH LENGKAP SILAHKAN KLIK BAWAH
KUMPULAN MAKALAH LENGKAP
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Aqidah akhlak merupakan panduan umat islam dalam berperilaku dikehidupan dunia. Oleh krena itu, mempelajari Aqidah Akhlak sangatlah penting. Hal tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan-pendidikan formal dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah umum, maupun terpisah menjadi mata pelajaran tersendiri terutama di sekolah-sekolah berbasis agama Islam. Maka, keberadaan buku Aqidah Akhlak sangat penting untuk menunjang pembelajaran tersebut.
Namun kenyataanya, banyak buku materi tentang Aqidah Akhlak yang belum baik untuk dijadikan materi ajar di sekolah-sekolah berbasis keislaman, seperti di Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah ‘Aliyah (MA), serta sekolah-sekolah bercirikan Islam. Maka dari itu, perlu kecermatan dan ketelitian dari berbagai pihak terutama dari pihak guru mata pelajaran, sekolah (kurikulum) dan yayasan, terutama bagian pendidikan.
Dalam makalah ini, penulis akan mencoba menganalisis buku “Buku Aqidah Akhlak Untuk Madrasah Aliyah kelas X kurikulum 2008 “dari segi analisa profil dan isi buku, analisa kronologi atau urutan materi, analisa relevansi kesesuaian materi dengan standar kompetensi, analisa relevansi materi dengan kebutuhan siswa, analisa ketepatan ayat Aqidah Akhlak dan analisa terhadap kualiatas evaluasi belajarnya.

B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Penjelasan Materi Aqidah Akhlak pada Madrasah Aliyah?
2.      Bagaimana Melakukan Telaah Materi Aqidah Akhlak pada Madrasah Aliyah?

C.      Tujuan Penulisan
1.      Untuk Mengetahui Penjelasan Materi Aqidah Akhlak pada Madrasah Aliyah.
2.     
1
 
Untuk Mengetahui Cara Menelaah Materi Aqidah akhlak pada Madrasah Aliyah.
BAB II
DESKRIPSI KURIKULUM

SEMESTER  I
Bab 1 : Akidah
1.      Standar kompetensi : Memahami prinsip-prinsip dan metode peningkatan kualitas akidah.
2.      Kompetensi Dasar :
-          Menjelaskan prinsip-prinsip akidah.
-          Menjelaskan metode-metode peningkatan kualitas akidah.
-          Menerapkan prinsip-prinsip akidah alam kehidupan.
3.      Tujuan Pembelajaran.
Setelah mengamati dengan adanya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar peserta didik, dapat:
a.       Mengetahui beberapa prinsip serta metode akidah.
b.      Menjelaskan prinsip-prinsip akidah dan beberapa metode akidah.
c.       Menerapkan beberapa prinsip akidah serta metode-metode akidah dalam kehidupan.
4.      Rangkuman Materi Pembelajaran.
a.       Pengertian Akidah
Akidah adalah keyakinan yang dikaitkan dengan rukun iman dan merupakan asas dari seluruh ajaran Islam.
b.      Prinsip-Prinsip Akidah
Terdapat dalam surat Ali Imran/3 : 64 ,
c.       Ruang Lingkup Akidah
Meliputi: Ilahiyah (tentang Allah), nubuwwah (tentang nabi dan rasul), ruhaniyah (tentang alam metafisik), dan sam’iyah (tentang pengetahuan sama’i).
d.      Fungsi akidah dalam mendasari akhlak.
2
 
Sebagai dasar bagi setiap tindakan manusia.
5.      Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab.
6.      Strategi Pembelajaran
1.      Pendahuluan
-          Memberikan salam pembuka dengan ramah dan salam semangat yang disesuaikan.
-          Menyampaikan tujuan pembelajaran.
-          Menggali pengetahuan mengenai ketauhidan manusia.
2.      Kegiatan Inti.
3.      Penutup          
-          Guru menyimpulkan kembali beberapa pon pembelajaran yang telah disampaikan.
-          Memberikan tugas dengan beberapa soal agar siswa lebih menguasai.
-          Memberi salam penutup.
7.      Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar melalui tes tertulis maupun tes tidak tertulis.
8.      Sumber dan Referensi Pembelajaran
Referensi yang digunakan oleh guru adalah buku paket dan buku yang berkaitan.
9.      Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
Waktu pembelajaran adalah 90 menit, yaitu satu setengah jam, 10 menit untuk pendahuluan, 55 menit untuk kegiatan inti dan 15 menit untuk penutup.
10.  Media Pembelajaran
Media yang digunakan adalah slide dan papan tulis.

Bab II : Tauhid.
1.      Standar Kompetensi : Memahami tauhid.
2.      Kompetensi Dasar :
-          Menjelaskan pengertian tauhid dan istilah-istilah lainnya.
-          Menjelaskan macam-macam tauhid.
-          Menunjukkan perilaku orang yang ber-tauhid.
-          Menerapkan perilaku-perilaku ber-tauhid dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Tujuan Pembelajaran.
a.       Peserta didik dapat mengetahui pengertian tauhid dan istilah-istilahnya.
b.      Peserta didik mengetahui macam-macam tauhid.
c.       Peserta didik dapat menunjukkan perilaku orang yang bertauhid.
d.      Peserta didik dapat menerapkan perilaku bertauhid dalam kehidupan sehari-hari.
4.      Rangkuman Materi Pembelajaran.
a.       Pengertian Tauhid
Tauhid sebagai pengetahuan kesaksian, keyakinan, dan keimanan terhadap keesaan Allah dengan segala sifat kesempurnaan-Nya.
b.      Tujuan dan Manfaat Tauhid.
Sebagai kesadaran seseorang akan tugas dan kewajibannya sebagai hamba Allah, sebagai landasan filsafat dan berperilaku.
c.       Istilah-istilah ilmu tauhid.
Yaitu Ilmu Usuluddin, Ilmu kalam dan Ilmu ketuhanan.
d.      Macam-macam Tauhid.          
Yaitu : Tauhid Rububiyah, Mulkiyah, Uluhiyah dan Rahmaniyah.
5.      Metode Pembelajaran.
Metode yang digunakan yaitu ceramah.

Bab III : Syirik
1.      Standar Kompeteni ; Memahami syirik dalam islam.
2.      Kompetensi Dasar :
-          Menjelaskan pengertian syirik.
-          Mengidentifikasi macam-macam syirik
-          Menunjukkan perilaku orang yang berbuat syirik.
-          Menghindari diri dari hal-hal yang mengarah kepada perbuatan syirik dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Tujuan Pembelajaran.
a.       Peserta didik mengetahui pengertian syirik.
b.      Peserta didik mengetahui macam-macam syirik.
c.       Peserta didik mengerti tentang bagaiman perilaku syirik itu.
d.      Peserta didik mampu menghindari hal-hal yang mengarah pada sifat syirik.
4.      Rangkuman Materi Pembelajaran.
1)      Pengertian syirik.
Yaitu menyukutukan Allah dalam dzat-nya, sifatnya dan perbuatannya.
2)      Macam-macam syirik
a.       Syirik Besar ,seperti : syirik dalam berdo’a, niat, keinginan.
b.      Syirik Kecil ,seperti : syirik dzahir (nyata atau dalam bentuk ucapan dan perbuatan) dan syirik khafi (tersembuny).
3)      Contoh perilaku syirik.
a.       Menyembah dan berdoa kepada selain Allah
b.      Sihir, ramalan, riya.
c.       Bernazar dan menyembelih binatang tidak diniatkan untuk Allah.
4)      Cara menghindari perilaku syirik.
a.       Mengagungkan Allah swt.
b.      Memohon pertolongan dan berdoa hanya kepada Allah.
c.       Menghindari perkataan yang menjurus kepada kemusyrikan.
5.      Metode Pembelajaran.
Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi.

Bab IV : Akhlak.
1.      Standar Kompetensi : Memahami masalah akhlak dan metode peningkatan kualitas akhlak.
2.      Kompetensi Dasar ;
-          Menjelaskan pengertian akhlak.
-          Menjelaskan induk-induk akhlak terpuji dan induk-induk akhlak tercela.
-          Menjelaskan macam-macam metode peningkatan kualitas akhlak.
-          Menerapkan metode-metode peningkatan kualitas akhlak dalam kehidupan.

3.      Tujuan Pembelajaran.
a.       Peserta didik mengetahui pengertian akhlak.
b.      Peserta didik mengetahui induk-induk akhlak terpuji dan tercela.
c.       Peserta didik mengetahui macam-macam metode peningkatan akhlak.
d.      Peserta didik mampu menerapkan metode-metode peningkatan akhlak.
4.      Rangkuman Materi Pembelajaran.
a.       Pengertian Akhlak
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, yang muncul secara spontan tanpa pemikiran dan pertimbangan.
b.      Induk-induk akhlak terpuji dan tercela
-          Akhlak terpuji : hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam.
-          Akhlak tercela : hal-hal yang berhubungan dengan ucapan yang buruk dan hal-hal yang berhubungan dengan perbuatan yang buruk.
c.       Metode peningkatan kualitas akhlak.
-          Komitmen dengan jalan hidup islam.
-          Kesungguhan dalam menjalani kehidupan.
-          Sikap toleran/tasamuh dalam kehidupan
5.      Metode Pembelajaran.
Metode yang digunakan yaitu metode ceramah dan demonstrasi.

SEMESTER II
Bab 1 : Asma’ul Husna.
1.      Standar Kompetensi : Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui sifat-sifatnya dalam al asma’ul husna.
2.      Kompetensi Dasar :
-          Menguraikan sepuluh al’asma’al husna (al-muqsit,al-warits, an-naafi’, al-baasith, al-hafiz, al-walii, al-wauu, ar-raafi, al-mu’iz, al-afuw).
-          Menunjukkan bukti kebenaran tanda-tanda kebesaran melalui sifat Allah dalam sepuluh al’asma’alhusna.
-          Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan sepuluh al’asma’al husna.
-          Meneladani sifat-sifat Allah yang terkandung dalam sepuluh al’asma’al husna.
3.      Tujuan Pembelajaran.
a.       Peserta didik mengetahui sepuluh al’asma’al husna.
b.      Peserta didik dapat menunjukkan kebenarn tanda-tanda kebesran melalui sifat al-asma’ al-husna.
c.       Peserta didik mampu mengamalkan sepuluh al-asma’ al-husna.
d.      Peserta didik mampu meneladani sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna.
4.      Rangkuman Materi Pembelajaran.
a.       Menguraikan Sepuluh Asmaul Husna
Al-Muqsit (Allah Yang Maha Mengadili), Al-Waris (Allah yang Maha Mewarisi),An-Nafi’ (Allah Yang Maha Pemberi Manfaat), Al-Basit (Allah Yang Maha Melapangkan Rezeki), Al-Hafiz (Allah Yang Maha Menjaga), Al-Waliyy (Allah Yang Maha Melindungi), Al-Wadud (Allah Yanh Maha Pengasih),Ar-Rafi’ (Allah Yang Maha Meninggikan), Al-M’uizz (Allah Yang Maha Memuliakan), dan Al-‘Afuww (Allah Yang Maha Pemaaf).
5.      Metode Pembelajaran.
Metode yang digunakan ceramah, diskusi dan hafalan.

Bab II ; Perilaku Terpuji.
1.      Standar Kompetensi : Membiasakan perilaku terpuji.
2.      Kompetensi Dasar :
-          Menjelaskan pengertian dan pentingnya husnudzon dan bertaubat,
-          Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku husnudzon dan bertaubat.
-          Menunjukkan nilai-nilai positif husnudzon dan bertaubat dalam fenomena kehidupan.
-          Menunjukkan perilaku bertaubat dan husnudzon.
3.      Tujuan Pembelajaran.
a.       Peserta didik mengetahui pengertian dan pentingnya husnudzon dan bertaubat.
b.      Peserta didik mengetahui bentuk dan contoh-contoh perilaku husnudzon dan bertaubat.
c.       Peserta didik mampu menunjukkan nila-nilai positif husnudzon dan bertaubat dalam fenomena kehidupan.
d.      Peserta didik mampu menunjukkan perilaku bertaubat dan husnudzon.
4.      Rangkuman Materi Pembelajaran.
a.       Pengertian Husnuzan
Husnuzan berarti berprasangka yang baik terhadap segala sesuatu.
b.      Pembagian an Bentuk Perilaku Husnuzan.
-          Husnuzan kepada Allah swt.
-          Husnuzan kepada diri sendiri.
-          Husnuzan kepada sesama manusia.
c.       Pengertian Tobat
Tobat berarti penyesalan terhadap perbuatan masa lalunya yang kelam, dan itikad manusia untuk tidak mengulangi dosa yang telah diperbuat.
d.      Macam-macam Tobat.
-          Tobat Awam (tobat manusia umum).
-          Tobat Khusus (tobat orang-orang khusus).
-          Tobat Akhas al-khawas.
e.       Hikmah Berperilaku Husnuzan dan Tobat.
-          Hikmah Husnuzan yaitu: Melahirkan kesadaran bagi umat manusia, bahwa segala sesuatu yang ada pada alam berjalan dengan ketentuan, aturan dan hukum Allah swt.
-          Hikmah Tobat yaiitu: Orang bertobat akan dicintai Allah swt.
5.      Metode Pembelajaran.
Metode yang digunakan yaitu metode ceramah.


Bab III : Perilaku Tercela.
1.      Standar Kompetensi : Menghindari perilaku tercela.
2.      Kompetensi Dasar ;
-          Menjelaskan pengertian riya, aniaya dan diskriminasi.
-          Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan riya, aniaya dan diskriminasi.
-          Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan riya, aniaya dan diskriminasi.
-          Membiasakan diri menghindari hal-hal yang mengarah pada perilaku riya, aniaya dan diskriminasi.
3.      Tujuan Pembelajaran.
a.       Peserta didik mengetahui pengertian riya, aniaya dan diskriminasi.
b.      Peserta didik mampu mengetahui bentuk dan contoh-contoh perbuatan riya, aniaya dan diskriminasi.
c.       Peserta didik mampu menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan riya, aniaya dan diskriminasi.
d.      Peserta didik mengetahui cara menghindari diri dari hal-hal yang mengarah pada perilaku riya, aniaya dan diskriminasi.
4.      Rangkuman Materi Pembelajaran.
a.       Pengertian Ria
Ria pada hakekatnya adalah melakukan sesuatu karna ingin dilihat atau ingin dipuji orang lain.
b.      Pembagian Riya.
Yaitu riya dalam niat dan riya dalam perbuatan.
c.       Bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari sikap riya.
Yaitu bahaya bagi diri sendiri dan bagi orang lain.
d.      Pengertian Zalim
Yaitu menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya.
e.       Klasifikasi Zalim.
Yaitu Zalim kepada Allah, Zalim kepada diri sendiri, dan zalim kepada orang lain dan zalim kepada makhluk lain atau alam sekitarnya.
f.       Akibat sifat zalim.
-Akan merugikan diri sendiri didunai dan akhirat.
-Akan memperoleh azab dari Allah.
g.      .Pengertian Diskriminasi
Diskriminasi, yaitu suatu sikap yang membeda-bedakan orang lain berdasarkan suku, ras, bahasa ataupun agama.
h.      Jenis Perbuatan Diskriminasi
-Penyimpangan karena tidak patuh pada nasehat orang tua.
-Penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku disebut pelanggar.
-Penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum
i.        Dampak Negatif Diskriminasi
Yaitu: memicu munculnya sektarianisme, memunculkan permusuhan antar kelompok, dan mengundang masalah sosial yang baru.
j.        Cara Menghindari Diskriminasi
Untuk menghindari sikap diskriminasi, maka setiap muslim harus mengedepankan sikap persamaan.
k.      Metode Pembelajaran.
Metode yang digunakan yaitu metode ceramah dan metode pemberian tugas individu.
                                               


BAB III
ANALISIS

A.      ANALISIS
1.      Profil dan isi buku
Judul buku yang kami telaah adalah “Akidah Akhlak untuk Madrasah Aliyah” yang disusun oleh Kholisin. Diterbitkan oleh ..............................
Menurut kami pemakalah, judul buku tersebut sudah sesuai dengan program untuk dijadikan sebuah judul buku pada tingkat Madrasah Aliyah, dimana judul tersebut mempunyai maksud agar siswa Madrasah Aliyah bisa menerapkan pada kehidupan sehari-hari yaitu menjaga Akidah dan Akhlaknya.
2.      Kesesuaian urutan materi
Materi yang dijabarkan dalam buku karya kholisin tersebut sudah sesuai dengan urutan materi karena mula-mula pada bab I siswa diajarkan mengenai keyakinannya terhadap ajaran-ajaran Islam dan berlanjut kepada tauhid yaitu mengesakan Allah disini dapat dilihat sudah ada urutan yang sesuai meyakini lalu meng-Esa-kan dan berlanjut dengan pelajaran syirik yang mana hal tersebut sangat dilarang dalam agama yaitu menyekutukan Allah dan setelah mendapat itu semua barulah siswa diajarkan tentang adab dan unggah-ungguh yaitu mengenai akhlak.
Dan pada bab II kami juga bisa mengatakan sudah sesuai atau urut karena setelah apa yang telah diajarkan pada bab I siswa diajarkan mengenai asmaul husna dimana hal ini sangat penting untuk menambah keimanan siswa setelah menambah keimanan barulah para siswa diajarkan mengenai perbuatan terpuji dan terakhir diajarkan untuk menjauhkan diri dari perbuatan tercela. Jadi menurut kami materi yang ada dalam buku tersebut di atas sudah urut dan sangat layak buat para peserta didik.



Rounded Rectangle: 11
 
3.      Kesesuaian dengan SK/KD
Dari SK/KD di atas kami menganalisa bahwa ada kesesuaian dan pencapaian yang baik setelah melakukan proses belajar mengajar, mengapa saya katakan demikian karena setiap di akhir pembahasan terhadap suatu materi, para guru melakukan uji kompetensi yang dilakukan dengan berbagai cara agar mengetahui perkembangan anak didiknya. 
Tak terpungkiri pula bagi kelas X MA ini, menurut kami standar kompetensi itu sangat sesuai dengan perkembangan pola pikir anak didik dalam usia tersebut dan itu semua ditunjukkan dengan adanya urutan yang sesuai dari perkembangan anak didik untuk menerima materi yang sesuai dengan umur dan pemikiran pada usia itu.
Hal itu dibuktikan dengan keterkaitan antara standar kompetensi dengan kompetensi dasarnya yang saling berkaitan dan berurutan, Disini saya mengambil contoh dari SK/KD materi terakhir yaitu menghindari perilaku tercela dimana kompetensi dasar yang tercantum disitu sudah memenuhi kebutuhan pembelajaran yaitu dimulai dengan pengertian dilanjutkan dengan contoh dan menunjukkan nilai-nilai negative yang terkandung di dalamnya dan terakhir yaitu mengajak para siswa untuk menghindari perbuatan-perbuatan perilaku tercela tersebut.
4.      Kesesuaian kebutuhan peserta didik
Sebelum kita membahas tentang kesesuaian kebutuhan peserta didik alangkah baiknya kita mengetahui beberapa kebutuhan peserta didik yang antara lain :
1.      Kebutuhan jasmaniah
Sesuai dengan teori kebutuhan menurut Maslow, kebutuhan jasmaniah merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yang bersifat instingtif dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Kebutuhan-kebutuhan jasmaniah peserta didik yang mendapat perhatian dari guru di sekolah antara lain: makanan, minuman, pakaian, istirahat, kesehatan serta terhindar dari berbagai ancaman.

2.      Kebutuhan akan kasih sayang
Semua pendidik sangat membutuhkan kasih sayang baik dari orang tua, guru, teman sekolah dan dari orang-orang yang berada di sekitarnya . peserta didik yang mendapat kasih sayang akan senang, betah dan bahagia berada di dalam kelas, serta memiliki motivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
3.      Kebutuhan akan rasa bebas
Peserta didik juga memiliki kebutuhan untuk merasa bebas, terhindar dari kungkungan-kungkungan dan ikatan-ikatan tertentu. Peserta didik yang merasa tidak bebas mengungkapkan apa yang terasa dalam hatinya atau tidak bebas melakukan apa yang diinginkannya, akan mengalami frustasi, merasa tertekan, konflik dan sebagainya. Oleh sebab itu, guru harus memberikan kebasan kepasa peserta didik dalam batasan-batasan kewajaran dan tidak membahayakan.
4.      Kebutuhan akan agama
Sejak lahir, manusia telah membutuhkan agama. Yang dimaksud agama dalam kehidupan adalah iman yang diyakini oleh pikiran, diresapi oleh perasaan dan dilaksanakan dalam tindakan, perbuatan, perkataan dan sikap.
Dari beberapa aspek di atas, dalam metode pengajaran yang dilakukan kebanyakan guru sudah memenuhi beberapa kebutuhan kebutuhan peserta didiki di atas. Misalkan kebutuhan jasmniah dari sistem pengajaran guru sudah melakukan atau membuat peraturan yang mencakup kesehatan makanan dan minuman, baju yang rapi, istirahat dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam kebutuhan kasih sayang, saya rasa guru taksampai tega melakukan hal kasar yang terhadap anak usia belia seperti itu, dalam penelitian kami guru memngajar dengan kasih sayang walaupun tak jarang menegur murid yang agak nakal dan itupun kenakalannya masi batas wajar kenakalan anak seusianya.
Dalam kebebasan berekspresi, para guru membebaskan para murid untuk memberikan pendapatnya atau mereka diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru seputar mata pelajaran yang sedang diajarkan.
Dan untuk yang kebutuhan agama, matrei akidah akhlak adalah salah satu materi yang sangat ditekankan oleh ajaran agama islam, dimana akidah dan akhlak ini adalah kunci dimana masa depan agama islam dipertaruhkan. Karena hanya dengan akhlak dan akidah yang kuatlah agama Islam akan tetap terjaga dari masa kemasa. Jadi dilihat dari segi aspek kebutuhan agama materi akidah akhlak sedah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
5.      Ketepatan materi
Dalam materi pembelajaran ini sudah tepat diterapkan kepada siswa Madrasah Aliyah karena materi ini mengajarkan kita tentang akidah dan akhlak dimana pada saat remajalah perubahan tingkah laku dapat berubah karena pada masa remaja cenderung mengalami pergaulan yang bebas bahkan kebablasan.
Makannya materi ini sangat tepat diberikan kepada siswa kelas X Madrasah Aliyah dimana notabene MA adalah sekolah agama yang mana para muridnya dituntut untuk mempunyai akhlak dan akidah yang menonjol dalam masyarakat pada umumnya.
6.      Kualitas evaluasi hasil pembelajaran
Dalam evaluasi materi tentang akidah  ini tidak dapat di pahami sebagian siswa karena memerlukan pemahaman yang tepat, oleh karena itu lakukan evaluasi sesuai tingkat pikir siswa. Evaluasi ini juga tidak mencakup semua item-item indikator.
Evaluasi hanya berbentuk tes tertulis dengan jawaban singkat dan berupa pilihan ganada. Menurut saya, evaluasi harus memuat tes tertulis yang  menggambarkan sejauh mana siswa menguasai materi, tes lisan dilakukan untuk mengetahui seberapa dalam pemahaman siswa dalam materi dan penilaian sikap dan perilaku siswa dilakukan untuk mengetahui  apakah siswa sudah dapat menerapkan materi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bentuk tes tertulis multiple choice dalam materi akidah ada soal yang tidak ditemukan penjelasannya dalam materi, apabila seorang guru tidak menambah pengetahuan maka akan kesulitan nantinya siswa dalam menjawab soal tersebut.
7.      Kesesuaian metodologi
Menurut Dr. Ahmad Tafsir, metode merupakan suatu istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu. Dalam menyampaikan materi banyak sekali metode yang dapat digunakan, namun tidak semua metode dapat diterapkan dalam setiap materi yang diajarkan, termasuk dalam materi Akidah Akhlak pada Madrasah Aliyah. Seorang guru harus pandai dalam memilih metode yang digunakan  dalam proses pembelajaran dikelas sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dengan berbagai materi dalam Akidah Akhlak pada Madrasah Aliyah. Dalam materi Akidah Akhlak pada Madrasah Aliyah ini menurut saya metode yang sesuai dan tepat yakni ceramah, diskusi, pemberian tugas, tanya jawab, dan suri tauladan.
Namun pada kenyataannya kami mendapati banyak para guru yang hanya menggunakan metode ceramah sebagai salah satu metode yang paling favorit bagi mereka, siswa hanya mendengarkan dan guru dengan asyiknya membacakan atau hanya menuliskan ulang buku paket kepada para siswa dan sesekali menanyakan apakah para siswa sudah memahaminya atau belum tanpa pendalaman kepada siswa, artinya tanpa peduli apakah siswa benar-benar sudah paham atau belum dan pada saat terakhir pelajaran siswa hanya diberi tugas dari soal-soal yang ada di buku tersebut.
Menurut kami seharusnya para guru mengubah hal semacam itu dan mau mengkombinasikan dengan metode-metode yang lain, diskusi, Tanya jawan, suri tauladan atau bermain peran misalkan.

B.       ANALISIS SWOT
1.      Strength ( kelebihan )
Buku paket “Akidah Akhlak” untuk madrasah aliyah dengan penyusunan berdasarkan kurikulum 2008 yang telah disesuaikan dengan permenag no.2 tahun 2008. SK yang jelas dengan KO yang berkesinambungan dengan SK. Materi-materi yang disajikan didalamnya sudah memenuhi SK KD  dengan pengembangan sesuai tingkatan peserta didik, Kecocokan materi yang sangat sesuai dengan kebutuhan pserta didik sangat memberikan penambahan pengetahuan bagi peserta didik.
2.      Weakness ( kelemahan )
Cover buku merupakan hal utama yang sering diperhatikan sebelum membuka isinya kurang menariknya suatu cover juga menjadikan sebuah kekurangan tersendiri dalam setiap buku panduan dalam buku ini juga kurang lengkap mengenai suatu tujuan yang seharusnya perlu di tuliskan dalam SK KD yang ditentukan.
3.      Opportunities ( peluang )
Kesesuaian SK KD dengan materi merupakan sebuah asumsi yang sudah ditentukan. Setiap penepatan kurikulum, dan sebuah materi menjadi hal pokok bagi kemajuan peserta didik, sebuah materi bisa diterima dengan baik jika metode yang diterapkan sangat kompleks dan dengan waktu yang mencukupi dan kondisi yang mendukung. Sebuah metode yang digunakan jika tidak menyesuaikan dengan waktu, kondisi maupun materi akan memberikan sebuah peluang bagi seorang pendidik untuk memperbaharui metode yang lebih baik dan cepat menyerap pemahaman peserta didik.
4.      Threat ( ancaman )
Materi yang ada dalam buku panduan ini terlalu panjang dan kemungkinan akan membingungkan peserta didik dalam penguasaan materi. Yang akan menjadi sebuah ancaman  tersendiri bagi pendidik jika tidak bisa menguasai dan memilah materi yang perlu disampaikan dan di jelaskan.







BAB IV
PENUTUP

A.    Simpulan
Penulis telah melakukan analisis pada buku “Buku Siswa Akidah Akhlak Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 untuk Madrasah Aliyah (Peminatan IPA, IPS dan Bahasa) kelas X ” ini dan hasilnya telah dipaparkan pada uraian di atas, serta diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Terdapat tidak kesesuaian mengenai judul buku. Dari segi kronologi penyampaian materi sudah tepat apabila diajarkan pada peserta didik. Dari segi relevansi dengan standard kompetensi sudah baik dan memadai.
Dari segi kualitas belajarnya sudah cukup baik dan memadai, namun alangkah lebih baik jika soal yang disajikan berbeda-beda pada setiap BAB. Karena kebanyakan jenis soalnya sama.
Dengan demikian masih perlu adanya perbaikan pada buku ajar materi Akidah Akhlak untuk Madrasah Aliyah kelas X ini, agar lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam menerima materi pelajaran ini.

B.     Saran
Kita sebagai mahasiswa ilmu keguruan sudah seharusnya berani merubah system, metode dan tata cara kuno dan kolot yang sekiranya dapat menghambat kita dalam penyampaian materi, kita harus berani berpikir out of box untuk mendapatkan yang terbaik dan tidak serta merta menelan dengan mentah-mentah apa yang telah terjadi dan dianut turun temurun oleh guru-guru kita yang dahulu.
17
 
Kita harus berani menelaah, yang salah harus dibenarkan dan benar kita ajarkan, kita harus berani menggunakan metode yang sesuai walaupun terkadang sulit untuk menerapkannya dan kita harus mengubah peraturan yang menghambat anak didik kita dalam mengkreasikan ide-idenya walaupun nantinya kita dapat tantangan besar dari pihak yayasan.Untuk kebaikan dan perubahan kita sebagai calon-calon pendidik seharusnya berani memperjuangkan itu semua.

C.    Penutup
Alhamdulillah dengan segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat illahi Rabbi karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul Tela’ah Materi Akidah Akhlaq Madrasah Aliyah Kelas X.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dengan segala kemampuan, namun penulis yakin hasilnya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran selalu penulis harapkan khususnya kepada para pembaca.
Akhirnya penulis berdo’a semoga Tela’ah Materi Aqidah Akhlaq Madrasah Aliyah Kelas X ini dapat membawa manfaat dan semoga Allah SWT. Selalu menunjukan kepada kita jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang diberi nikmat, bukan jalan orang yang tersesat. Amin Ya Rabbal Alamin.


DAFTAR PUSTAKA

Kholisin, Akidah Akhlak untuk Madrasah Aliyah, …………2001. 



MAKALAH LENGKAP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar